Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Mengoreksi Persepsi tentang Menyayangi Diri

Diperbarui: 23 Maret 2019   04:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi-dokpri

Semalam (sekira pukul 22.00) di perempatan Tomang arah slipi, ketika lampu lalu lintas sedang menyala warna merah. Dua motor di depan saya, berhenti dengan posisi menyentuh ujung garis putih penyebrangan jalan (zebra cross), bunyi gas dipasang meraung seperti ancang-ancang.

 "Ngoooooonggg" sontak asap keluar dari knalpot motor mengepul, berhamburan mengenai bagian luar penutup bening helm saya. Persis seperti sudah saya perkirakan, bahwa dua motor hendak nyolong start, sebelum lampu lalu lintas warna merah berubah menjadi hijau (tanda jalan).

Jalanan malam itu memang tidak padat, polisi lalu lintas sepengetahuan saya tidak tampak berjaga, mungkin menjadi pertimbangan dua motor untuk nyelonong.

Saya menebak-nebak saja, mungkin mereka buru-buru untuk segera sampai rumah, karena ada urusan lain sangat penting atau sudah ditunggu anak istri.

Mendapati aksi nyelong dilakukan aman-aman saja (ya syukur syujur), masalahnya hak kendaraan yang jalan bersilangan sedang berlangsung. Sangat mungkin, tiba-tiba ada kendaraan dari dan menuju arah Roxy melintas, karena lampu hijau memang menjadi bagiannya.

ilustrasi-dokpri

Kalau, "BRUUUK", urusan bisa tambah runyam, panjang dan berlarut-larut.

Lagi pula semenit dua menit menunggu berganti lampu hijau, apa susahnya coba (itu sih pikiran saya), daripada mencuri start dan berdampak macam-macam.

-----

Surabaya pernah menjadi persinggahan, hampir sepuluh tahun merantau di kota pahlawan, nyaris di setiap sudut pernah saya jamah. Sebagai bujangan kala itu, saya punya kebebasan mengatur waktu sendiri, menjalin pertemanan dan mengisi hari dengan aneka kegiatan.

Malam itu, setelah menghadiri undangan acara di Hotel kawasan Tunjungan, (kira-kira) enam atau tujuh bujangan mampir di angkringan daerah Pucang. Mumpung ketemu di acara sama, kami pengin melanjutkan ngobrol, membahas rencana project akan dikerjakan bareng-bareng

Namanya bujangan, ngumpul dan ketemuan bareng geng's, (sebenarnya hanya) menjadi alasan daripada pulang awal dan di kost sendirian. Dan kalau sudah ketemuan di angkringan, (mau tidak mau) apalagi yang dilakukan kalau bukan sambil ngunyah panganan dan atau makan besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline