Lihat ke Halaman Asli

Agil Septiyan Habib

TERVERIFIKASI

Planmaker; Esais; Impactfulwriter; Founder Growthmedia; Dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Merasa Tempat Kerja Lama Lebih Baik Pasca "Resign"?

Diperbarui: 24 Oktober 2019   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: pixabay

Pindah kerja merupakan perkara yang biasa dilakukan oleh sebagian orang dalam rangka mencari sesuatu yang "lebih baik". Makna lebih baik di sini bisa terkait gaji, kondusivitas lingkungan kerja, prospek karir, dan lain sebagainya.

Apapun alasannya, kita pasti berharap mendapatkan lebih daripada apa yang kita dapatkan sebelumnya. Namun apa yang terjadi apabila selepas kita keluar dari tempat kerja lama justru tempat kerja tersebut terlihat lebih maju dari sebelumnya? Bagaimana perasaan kita menyaksikan tempat kerja yang dulu kita anggap tidak sesuai harapan sekarang malah justru lebih baik?

Mungkin tidak sedikit dari kita yang masih cukup "kepo" memantau kondisi tempat kerja kita yang lama. Berharap bahwa keputusan yang kita ambil adalah sesuatu yang benar.

Peribahasa bahwa rumput tetangga lebih hijau mungkin memiliki andil terhadap perasaan ini. Akan tetapi sebenarnya sangkaan kita terkait kenyamanan di tempat kerja yang lama itu disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

Adanya improvement di tempat kerja yang lama

Pasca kita resign kemungkinan tempat kerja kita yang lama itu sudah melakukan perbaikan dalam beberapa hal sehinngga membuatnya semakin berkembang. Beberapa hal yang dianggap kurang lantas kemudian diperbaiki turut andil menciptakan atmosfer kerja yang semakin baik.

Tempat baru kondisinya "lebih buruk"

Kita melihat sesuatu yang lain lebih baik karena perbandingan yang kita miliki kondisinya lebih buruk. Sehingga mau tidak mau kita akan menyaksikan keunggulan pada salah satu pihak. 

Namun terkait kondisi ini sebenarnya relatif bagi setiap orang. Tergantung dari sudut pandang yang mereka miliki. Apabila kita senantiasa melihat sisi baik dari apa yang kita miliki, maka hal itu akan membuat kita lebih mengapresiasi kondisi kita saat ini.

Orientasi yang tidak jelas dalam pekerjaan

Kita mungkin bisa menilai suatu tempat kerja baik atau buruk seiring beberapa kriteria yang kita miliki. Hanya saja apabila kita tidak memiliki orientasi yang jelas dalam pekerjaan yang kita jalani maka hal itu justru akan membuat kita mudah terombang-ambing oleh keadaan. 

Pada suatu ketika mungkin kita merasa cocok dengan tempat kerja kita. Sedangkan pada saat yang lain kita merasakan kekecewaan. Dinamika seperti itu wajar terjadi. Orang-orang dengan orientasi yang tidak jelas bisa memilih "kabur" kapan saja dari pekerjaan lama apabila terjadi sesuatu yang menurut mereka tidak nyaman untuk dijalani.

Padahal sesuatu yang terjadi tersebut sekadar bagian dari dinamika yang kadang ada dan kadang tidak ada. Sebagai contoh, saat seorang pekerja mengetahui pada suatu periode ia tidak mendapatkan kenaikan gaji terkait kondisi perusahaan yang sedang sulit. 

Dalam waktu-waktu terdahulu kenaikan gaji tersebut selalu ia dapatkan. Pada akhirnya ia memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya demi mendapatkan pekerjaan baru yang mampu menjamin adanya kenaikan gaji setiap periodenya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline