Lihat ke Halaman Asli

Jangan Takut Rugi dalam Menjalani Bisnis

Diperbarui: 3 November 2018   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perlu dipahami bahwa kegiatan ekonomi dan bisnis di era global seperti sekarang sangatlah banyak pilihan. Mulai dari usaha bermodal besar, menengah, hingga modal kecilpun dilakukan dimana-mana.

Bagi mereka yang sudah banyak malang melintang berkecimpung di bidang bisnis, tentunya tak perlu membaca tulisan ini. Namun bagi pebisnis pemula atau sama sekali baru akan terjun untuk berbisnis -- mungkin ulasan ini dapat memberi masukan pemikiran.

Nah, hal yang sering mengemuka dalam perbincangan di kalangan pemula dalam merancang suatu bisnis antara lain yaitu takut akan kerugian. Takut rugi dalam hal ini wajar adanya, karena semua orang pada umumnya tidak mau menderita kerugian sehingga usaha yang dijalankan membawa hasil dan berkelanjutan.

Takut rugi memang menjadi salah satu pertimbangan dalam melakukan usaha. Termasuk di awal mula perencanaan ini merupakan salah satu faktor resiko yang mesti dihadapi oleh pebisnis di bidang apapun.

Hanya saja, kalau pikiran selalu dihantui takut rugi dan melulu takut rugi maka akan berakibat menambah beban sehingga motivasi atau semangat untuk berbisnispun menjadi lemah.

Untuk menepis itu semua, ketika kita memutuskan untuk menekuni suatu bisnis - sesungguhnya perlu dipertimbangkan dalam perencanaan cermat dan matang, memperhatikan beberapa faktor diantaranya kemauan dan kemampuan.

Kemauan dan kemampuan penting dimiliki, karena disini terselip cita-cita, harapan, impian atau visi yang bisa diraih sesuai kekuatan (langkah strategis) yang kita punyai. Berminpi atau bercita-cita meraih sesuatu sesuai kemampuan adalah lebih baik daripada muluk-muluk namun tidak mengukur kemampuan diri.

Berikutnya kita perlu berpikir secara cermat melihat peluang bisnis. Hal ini diperlukan karena bisnis akan selalu menghadapi para pesaing. Ada bisnis jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, yang semuanya harus dipahami supaya jangan sampai bisnis mendeg/berhenti di tengah jalan karena kekurangan pangsa pasar/konsumen.

Faktor yang juga tak kalah pentingnya dalam berbisnis yaitu mempertimbangkan resiko. Kita harus menyadari bahwa bekerja di bidang bisnis sesungguhnya juga mengandung unsur spekulasi, untung rugi selalu berada didepan mata kita. Spekulasi positif  dan terukur merupakan pilihan untuk meminimalisir resiko yang kemungkinan terjadi.

Berdasarkan pengalaman, semakin besar keuntungan yang akan diperoleh maka semakin besar pula tantangan serta resiko yang dihadapi. Demikian sebaliknya, semakin kecil keuntungan yang akan diraih maka kecil pula resikonya.

Itu sebabnya, resiko dalam berbisnis apapun menjadi bagian yang tidak boleh disepelekan, jangan diremehkan. Ini logis, karena berbisnis itu tidak hanya memikirkan yang 'manis-manis' saja, yang 'pahit'pun  layak dipertimbangkan ketika rencana bisnis disusun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline