Lihat ke Halaman Asli

Teori Belajar dan Pembelajaran

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Teori itu sendiri memiliki banyak penafsiran yang berbeda-beda, namun menurut saya pribadi teori merupakan kesimpulan yang diambil dari hubungan antara fakta-fakta yang ada yang bertujuan untuk membantu kita dalam memahami suatu fenomena ataukejadian, dan kesimpulan tersebut sudah dapat dibuktikan kebenarannya melalui berbagai experimen dan dapat diakui pada saat itu. Akan tetapi tidak semua teori terssusun secara sempurna, dan pastinya teori yang satu dengan yang lainya memiliki perbedaan-perbedaan dan dari masa kemasa akan ada perubahan sesuai perkembangan dan experimen terkini.

Walupun teori yang ada pada saat ini itu benar akann tetapi dimasa yang akan datang belum tentu teori itu benar secara utuh, karena adanya experimen-experimen baru yang mematahkan teori sebelumnya. Walaupun demikina kita harus tetap memanfaatkan sebaik-baiknya teori pada masa kini walaupun dengan kekurangan-kekurangan yang ada.

Pada umumnya teori-teori pembelajaran memiliki dua arti penting yang pokok.Pertama, teori pembelajaran menyediakan kosa kata dan kerangka konseptual yang bisa kita gunakan untuk menginterpretasi contoh-contoh pembelajaran yang kita amati.Kedua, masih terkait dengan yang pertama, teori pembelajaran menuntun kita kemana harus mencari solusi atas persoalan-persoalan praktis.Masing-masing teori menekankan aspek tertentu dalam proses pembelajaran yang perlu kita pertimbangkan. Semuanya berfungsi memperkaya pemahaman kita terhadap situasi-situasi pembelajaran yang kita amati dan membantu kita menemukan solusi atas problema pembelajaran praktis yang kita hadapi.

Macam-macam teori itu sendiri ada teori Behavioristik, behaviorismemerupakan salah satu aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisifenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Itu berarti dalam teori ini tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu pembelajaran. Selain itu ada teori Kognitif dalam teori ini pemberian pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual anak. Dan teori yang terakhir adalah teori humanistik yaitu memanusiakan manusia, dalam teori ini manusia dilihat bukan sebagai spesies lain. Dalam teori ini belajar bukan sekedar pengembangan kognitif saja melainkan melibatkan semua yang ada dalam diri individu. Tetntunya setiap teori memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tinggal bagaimana kita menyikapinya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline