Lihat ke Halaman Asli

Aris Saiful Amin

Mencari Inspirasi dari manapun

Sejam Tanpa Jawab

Diperbarui: 9 Mei 2021   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini adalah pengakuan
Dari membuka hati dan kejujuran
Jawaban atas tanyaku kau gantung pada langit malam tak keruan

Degub jantung tak berdesir lagi
Padahal mata menawarkan aroma wangi
Dan romansa ku terpecah oleh embun pagi
Puisiku patah pada dini hari
Fatamorgana dan juga ilusi
Memintal indah bayang di pelupuk pagi

Jika tangis kulayangkan untuk meratapmu
Apa artinya doaku pada Ilahi atas hadirmu?
Tak segalanya yg kau ingin adalah milikmu
Ia siapa dan MENGAPA Tuhan hadirkan sosok menawan tak sempurna untuk kau rindu
Sedari pamana samudra dan laut biru
Adalah keindahan yg harus selalu kau tahu

Sebenarnya adalah kata yg benar adanya tak sempat terucap
Tertahan di antara rongga dada dan terkesiap
Lalu hatiku, apakah harus meratap?
Tak mungkin kesedihan ini hanya karena sejuta tanyanmu yg cakap
Menenggelamkan topik yg kita ucap
Menjadi celoteh dan cuap

Sebuah pertanyaanku mengikis pintu hati
Entah runtuh terpecah dan terbagi
Atau bahkan lenyap tanpa elegi
Sungguh terasa pelik bagimu tuk bernyanyi
Menjulang ke angkasa bersayap pelangi

Aku menungguinya
Jangan buat ku bertanya
Untuk terakhir kalinya
Kumohon sudikah kiranya
" AKU MENGECUP DEBU DI UJUNG SEPATUMU wahai pesona ?
Aku tunggu hingga kau menjawabnya

#kertek 04/05/2021 9:12 p.m
 untuk Rena




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline