Lihat ke Halaman Asli

Setelah Siti Aisyah Bebas dan Diklaim, Ini Kerugian yang Ditanggung Indonesia

Diperbarui: 14 Maret 2019   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

poskotanews.com

Keakuan adalah kesombongan. Dan dari kesombongan, bakal muncul dampak lain seperti perpecahan, iri dan lain sebagainya.

Saya bukan bermaksud menempatkan keakuan atau kesombongan ini dalam bingkai baik atau buruk. Karena bias baik/buruk, bisa jadi berbeda tergantung siapa yang melihatnya. Tapi terlepas dari itu semua, kita tentu memiliki preferensi untuk tidak mengaku-aku sesuatu.

Terlebih sejak kecil, kita diajarkan untuk rendah diri, bukan tinggi diri.

Ajaran tersebut patut diaplikasikan, sebagai cara hidup ketimuran. Namun, saat ini kita melihat bangsa Asia Tenggara 'gaduh', terutama Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Penyebabnya? bebasnya pekerja migran kita, Siti Aisyah dari dakwaan pembunuhan Kim Jong Nam. Sementara satu nama lain, yang juga disinyalir terkait dengan pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara ini, Doan Thi Huong warga negara Vietnam, tetap disidang.

Usai Aisyah bebas, muncul ekspose bahwa hal tersebut adalah hasil lobi pemerintah.

Belakangan, pengakuan pemerintah Indonesia terkait lobi untuk Siti Aisyah, justru dibantah oleh Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhamad. Bahkan, otoritas negeri Jiran itu menegaskan bahwa bebasnya Siti Aisyah murni karena hukum, bukan lobi-lobi politik sebagaimana didengungkan oleh Indonesia.

Namun, kabar bebasnya Siti Asiyah sudah menyebar, termasuk ke Asean. Di Malaysia, oposisi mempertanyakan kekuatan diplomatik negaranya karena dianggap 'kalah' oleh tekanan eksternal dengan membebaskan Siti Aisyah.

Vietnam pun tak tinggal diam, melalui Menteri Luar Negerinya, Vietnam juga meminta warganya dibebaskan dari dakwaan. (Sumber)

Kita tentu mafhum, jika memang karena lobi, bebasnya Siti Aisyah adalah prestasi. Namun, jika bikin runyam hidup bertetangga, dan mempersulit Indonesia untuk membebaskan WNI lainnya, mending klaim keberhasilan tak pernah dipublikasikan untuk memperkuat lobi-lobi bagi WNI lainnya. Terlebih masih ada warga negara kita yang masih terancam hukuman mati di Malaysia. (Sumber)

Atau kita sudah cukup euforia dengan bebasnya Siti Aisyah, tanpa memikirkan WNI lain yang juga ingin dibebaskan? Semoga saja tidak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline