Lihat ke Halaman Asli

Maaf Calon Ibu Mertua, Saya Memilih Menjadi Pengusaha Bukan PNS

Diperbarui: 19 Februari 2023   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pengusaha muda (Dokpri)

Mana nih suara ibuk-ibuk yang ingin menantunya seorang PNS ?


Wah bakalan lebih sulit ni mencarinya dari sebelum-sebelumnya, karena di zaman sekarang anak muda lebih memilih menjadi pengusaha daripada PNS. Memang menjadi PNS gajinya tetap, jadi jelas berapa yang didapat perbulan, selain itu juga mendapatkan berbagai tunjangan, serta uang pensiunan nantinya.  Tapi di zaman sekarang banyak anak muda yang lebih memilih menjadi seorang pengusaha.

 Berdasarkan survei kolaborasi yang dilakukan pada tanggal 10 Januari sampai 9 Februari 2023 terhadap 400 responden dengan usia produktif 20-39, anak muda lebih memilih menjadi seorang pengusaha  dibandingkan menjadi pegawai negri ataupun swasta.

Dilansir dari kumparan.com,  Sebanyak 58,3 persen responden memilih untuk menjadi pengusaha atau pebisnis sebagai profesi untuk bisa mendapatkan penghasilan. Rabu (15/2).
Sementara itu sebanyak 16,3 persen responder memilih menjadi investor, dan hanya 13,5 persen saja yang mau memiliki profesi sebagai PNS dan bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 7,3  persen responden memilih untuk menjadi guru ataupun dosen dan sebanyak 4,8 persen yang memilih untuk berprofesi sebagai swasta.

Ilustrasi pengusaha muda (Dokpri)

Hal ini juga tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga membuat mindset para anak muda semakin maju.Data diatas dapat kita pahami bahwa cara pandang anak muda sudah mengalami perubahan dalam mendapatkan penghasilan dan penghidupannya.

Banyaknya minat untuk menjadi seorang pengusaha, tentu kemampuan hard skill dan juga softskill harus ditingkatkan, untuk menunjang karirnya dalam kompetisi yang semakin tinggi daya saingnya. Berdasarkan sumber dari liputan6, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI), Hery Gunadi menyampaikan pengusaha itu merupakan profesi yang mulia. Karena dengan kita menjadi pengusaha, kita bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, sehingga juga membantu pemerintah dalam menyerap tenaga kerja.
Hery memberi tambahan kalau jumlah pengusaha di Indonesia hanya sekitar 3,1 persen, angka yang sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 273,8 juta jiwa. Kita masih jauh tertinggal dengan negara-negara maju, dimana rasio pengusaha serta penduduknya  sudah diatas 10 persen.

Nah, jadi untuk melahirkan pengusaha-pengusaha baru, Hery menganggap paradigma masyarakat harus berubah. Setelah lulus sekolah, mindset untuk menjadi pekerja ataupun abdi negara harus di tinggalkan. Justru sebaliknya, lulusan dari perguruan tinggi harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan  menjadi seorang pengusaha. Ditambah dengan Indonesia yang sekarang sedang menikmati bonus demografi yaitu banyaknya jumlah anak muda.

Banyak dari responder yang meyakini bahwa Indonesia mampu untuk bersaing baik itu dari segi ekonomi, olahraga, pendidikan, budaya dan lainnya dengan negara-negara lain di dunia. Walaupun dengan fenomena Bonus Demografi terlihat optimisme dari anak-anak muda, tapi tidak dapat dipungkiri fenomena ini juga bisa mendapatkan resiko dari sisi kesehatan yaitu gizi buruk (stunting), kesadaran atas kesehatan, disorientasi budaya, lingkungan, ketahanan pangan, keamanan, dan popularitas yang timbul akibat dinamika politik yang terjadi di masyarakat, dilansir dari liputan6.

Karena banyak yang ingin jadi pengusaha, nah Bob Sadino memberikan 5 kunci memulai usaha dari nol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline