Lihat ke Halaman Asli

M. Abrori Riki Wahyudi

Jika menulis adalah nafas, maka membaca adalah udaranya

Tanah Rantau

Diperbarui: 17 Desember 2022   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku beranikan melangkah dari halaman

Meski semua itu beban

Merantau

Adalah caraku mengaji kehidupan

Aku nekat melangkah dari halaman

Agar aku tidak stagnan

Mengeal beribu orang, beragam suku, Bahasa, ras, dan budaya

Menuyadari aku tak ada artinya

Ditanah rantau

Aku tahu arti kasih sayang ibu

Yang sebelumnya aku sia-siakan

Disuruh makan

Aku tak hirukan

Ditanah rantau

Aku sadar

Itu kasih sayang

Yang aku rindukan

Yogyakarta, 20, Februari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline