Lihat ke Halaman Asli

Maria Hariyati

Wanita tak sempurna

Sekolah dan Kampus "Diliburkan", Kok Malah Ramai-ramai "Liburan"?

Diperbarui: 15 Maret 2020   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah Gubernur  DKI Jakarta memutuskan menutup tempat wisata dan meliburkan  Sekolah dan kampus, berkaitan dengan penyebaran Virus covid 19. Beberapa daerah seperti Solo, Bekasi, Bandung juga melakukan hal yang sama.

Patut diapresiasi dengan cepat tanggapnya beberapa  kepala daerah tersebut.

Tapi apakah para Siswa-siswa dan Mahasiswa tersebut di beri edukasi tentang Virus Corona ( Covid 19 ) ?

Apakah mereka diberi sosialisasi tentang virus tersebut ? Bagaimana penyebaran virus itu, lalu bagaimana mencegah atau bahkan menghindari penyebaran virus itu agar kita tidak tertular? Setidaknya meminimalisir penyebarannya .

Jika dilihat dari fenomena yang terjadi setelah pengumuman Libur 2-4 pekan ke depan, yang terjadi malah banyak wisatawan dari jakarta menyerbu Puncak Bogor. 

Seakan mereka tidak menyadari apa maksud "warning" meliburkan anak-anak.

Begitupun di mall dan cafe-cafe tempat anak-anak muda nongkrong masih ramai dikunjungi.

Lalu apa arti para kepala daerah sementara "merumahkan" mereka agar belajar secara online dan belajar di rumah, apakah para orang tua tidak memberi edukasi dan sosialisasi tentang wabah Corona ini ?

Sungguh sayang jika cepat tanggap para kepala daerah tersebut tidak diikuti dengan cepat tanggap kita juga sebagai warga masyarakat.

Itulah warga +62.... Bukannya mawas diri dan berusaha menghindari keramaian , malah memanfaatkan libur  dadakan untuk mengunjungi tempat wisata.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline