Lihat ke Halaman Asli

Abdurrofi

Penyuka Kopi dan Investasi

Ilmu Ekonomi, Awal Mula Anak SMA Jurusan IPA Cinta Investasi

Diperbarui: 2 Februari 2021   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi investasi, Metrotvnews.com/Muhammad Khoirur Rosyid 

Anak jurusan IPA belajar Matematika itu biasa tapi belajar ilmu ekonomi yang memang lebih kompleks daripada Matematika. Di kelas IPA juga dipelajari Biologi, Kimia dan Fisika yang sama-sama tapi Abdurrofi belajar Ilmu Ekonomi sebagai awal mula cinta investasi anak SMA jurusan IPA membawa kesejahteraan.

Kebanyakan investor bangkrut melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi Rp 7.101,9 triliun.

Atau pembaca lebih menantang  Bursa Efek New York (New York Stock Exchange) dengan Kapitalisasi Pasar : US$ 19,223 triliun.

Ada banyak pendekatan untuk berinvestasi. Abdurrofi di Goldman Sachs adalah sebuah ekuilibrium pendekatan. Dalam sistem dinamis mana pun, kesetimbangan adalah titik ideal di mana kekuatan seimbang sempurna. 

Begitu juga dalam ilmu ekonomi, ekuilibrium mengacu pada keadaan dunia di mana penawaran sama dengan permintaan.

Anak SMA jurusan IPA harus jelas bahkan untuk yang paling santai pengamat bahwa ekuilibrium tidak pernah benar-benar ada di pasar keuangan yang sebenarnya. Menjadi investor bukan spekulan, dan pedagang terus-menerus membeli dan menjual. Berbeda dengan harganya terus-menerus menyesuaikan.

Apa yang kemudian pembaca menanggap menarik tentang pendekatan ekuilibrium untuk berinvestasi?

Ada beberapa atraksi yang dipegang teguh Abdurrofi. Pertama, dalam sistem ekonomi ada yang natural kekuatan yang ikut bermain untuk menghilangkan deviasi yang jelas dari ekuilibrium.

Kapan harga terlalu rendah, permintaan akan, setidaknya seiring waktu, meningkat. Saat harga terlalu mahal tinggi, pemasok akan memasuki pasar, tertarik oleh peluang yang menguntungkan.

Pandemi covid-19 banyak alasan yang menarik, dan terkadang tidak menarik, mengapa penyesuaian tersebut mengambil waktu. Friksi, informasi tidak pasti, gangguan dalam sistem, kurangnya likuiditas, kekhawatiran tentang kredit atau status hukum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline