Lihat ke Halaman Asli

Abdul Muis

olahraga

Membangun Olahraga Indonesia Melalui Dana Desa

Diperbarui: 17 Juli 2019   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Staf khusus Kementerian Desa RI Syaiful Huda, saat meninjau lapangan sepakbola milik desa bertaraf internasional.yang dibangun menggunakan alokasi Dana Desa, di Desa Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat (KOMPAS. com/IRWAN NUGRAHA)

Desa menjadi sentral penting di era Pemerntahan Jokowi. Triliunan Rupiah terus digelontorkan Jokowi ke desa-desa di Indonesia. Targetnya jelas, mensejahterakan Indonesia dimulai dari Desa. 

Sasaran dana desa yakni untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan, dan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara tujuan Dana Desa adalah  untuk meningkatkan pelayanan publik di desa, mengentaskan kemiskinan, memajukan Perekonomian Masyarakat, mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa, dan memperkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan.

Seperti dirilis katadata.go.id, banyak potensi yang bisa digali ketika sebuah desa memiliki sarana dan prasarana olahraga. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menaruh perhatian untuk mengembangkan desa melalui pembangunan sarana olahraga desa (Raga Desa). 

Program ini bertujuan untuk menyalurkan kegiatan positif masyarakat, terutama anak-anak muda. Alokasi anggaran untuk tiap desa sebesar Rp 185 juta untuk lapangan sepak bola, Rp 100 juta lapangan bulu tangkis, dan Rp 170 juta lapangan futsal. Serta Rp 100 juta untuk lapangan voli dan Rp 145 juta lapangan panjat dinding. 

 Raga Desa juga dapat memacu kegiatan ekonomi desa. Sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan dengan adanya Raga Desa yakni Liga Desa Nusantara (LDN), Festival Desa, Layar Desa, serta Liga Santri Nusantara. 

Salah satu  manfaat nyata kehadiran Dana Desa dalam membangun olahraga desa adalah pembangunan lapangan sepak bola di Desa Cisayong, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Seperti dirilis kompas.com, Pemerintah Desa Cisayong rupanya punya inisiatif sendiri, yakni menata lapangan seluas 93 x 54 meter tersebut dengan jenis rumput yang sudah memenuhi standar Federation of International Football Association (FIFA).

Rumput lapangan  yang digunakan berasal dari Eropa dari jenis Zoysia matrella (ZM). Jenis rumput ini masuk dalam kategori kualitas tinggi dengan kerapatan, elastisitas, kemampuan menahan beban, pemulihan diri, dan perakarannya yang sempurna, sehingga bisa mengurangi risiko cedera bagi para pemain.

Inisiatif itu dilakukan sebagai salah satu perwujudan program Nawacita, 'Ayo Bangun Desa' melalui sektor olahraga dengan membangun satu lapangan olahraga di tiap desa. Sumber dananya dari dana desa APBN Tahun Anggaran 2018 termasuk bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline