Lihat ke Halaman Asli

Abdul Mutolib

Pendidik dan pegiat literasi

Kecakapan Kolaborasi, Urgensi dan Hambatannya

Diperbarui: 12 Agustus 2020   12:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

taufiq-amir.com

Bekerja sama adalah kebutuhan alamiah manusia. Manusia sebagai makhuk sosial tidak akan pernah terlepas dari bantuan dan keterlibatan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya.

Manusia sendiri juga hasil dari kerja sama atau kolaborasi orangtua. Kehadirannya dalam kehidupan dunia juga melibatkan orang lain, minimal dokter atau bidan atau dukun bayi yang membantu persalinan ibunya.

Untuk meraih kesuksesan dalam banyak hal kerja sama merupakan salah satu strategi yang sangat diperlukan. Banyak orang yang punya kemampuan hebat di bidang tertentu, namun kehebatannya tidak cukup menjadi modal kesuksesannya karena ia tidak bisa membangun kolaborasi dengan orang lain. Tapi sebaliknya, orang yang kemampuannya biasa-biasa saja, ia dapat meraih kesuksesan karena bisa membangun kolaborasi dengan orang lain.

Dalam dunia pekerjaan banyak orang yang tersingkirkan bahkan di-PHK karena tidak mampu bekerja sama dengan orang lain.

Dalam sebuah perusahaan, soliditas organisasi dan tim lebih diperlukan daripada kehebatan individu. Maka perusahaan tidak sekedar mencari karyawan yang jago, tapi juga yang bisa bekerja sama.

Kerja sama itu melipatgandakan kekuatan dan mendatangkan banyak keuntungan baik bagi individu maupun organisasi.

Bagi organisasi atau perusahaan, kerja sama mendatangkan  efisiensi, menambah soliditas teamwork, dan ujunganya meningkatkan produktivitas dan keuntungan.

Bagi individu bekerja sama dengan orang lain atau suatu teamwork mendatangkan banyak pengalaman, memunculkan ide-ide baru hasil bertukar pikiran, menambah jaringan, dan tentu beban  pekerjaan akan semakin ringan.

Di dalam Islam, bekerja sama dan bersekutu untuk kebaikan tidak hanya mendatangkan kekuatan, tetapi juga mendatangkan pertolongan Allah dan keberkahan.  Rasulullah saw bersabda, "yadullahi ma'a al-jama'ah" ( Pertongan Allah bersama jama'ah). (H.R. Turmudzi).

Dalam hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah, Rasulullah saw juga bersabda, "Allah berfirman: Saya adalah orang yang ketiga dari dua orang yang bersekutu (bekerja sama) sepanjang tidak ada pengkhianatan oleh salah satu dari keduanya. Jika terjadi pengkhianatan, Saya keluar dari persekutuan itu."

Maksud  orang ketiga dalam hadis tersebut adalah bahwa Allah akan mengulurkan pertolongan terhadap keduanya. Kemudian maksud Allah keluar  adalah Allah menarik pertolonganNya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline