[caption caption="Ibu-ibu mulai melakukan aksi demo copot Setya Novanto di depan DPR RI, Jakarta, Senin (30/11).Sumber gambar : PoskotaNews"][/caption]
Ada tiga hal mengapa ibu-ibu terpilih pada tulisan berkaitan tingkah laku anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhormat ini. MKD telah memperlihatkan siapa sebenarnya mereka. Ibu-ibu "terpanggil" pada tulisan ini karena tiga hal, yaitu :
Pertama : Ibu-ibu yang telah melahirkannya, memelihara sejak bayi, lalu tumbuh menjadi anak-anak, remaja hingga dewasa dan menjadi politikus di negeri ini ternyata hanya pandai nian mengolah kata verbal untuk kepentingan dan tujuan yang tidak elok rasanya. Tak terbayangkan oleh ibu ternyata sang bayinya kelak berperangai seperti itu.
Kedua: Ibu-ibu sebagai pilar rumah tangga bertugas mengawasi dan mendidik keluarganya (termasuk suami) agar menjadi keluarga yang bahagia lahir batin dan mendapat rahmat dari Tuhan maha pencipta yang telah menciptakan seisi alam termasuk ibu, suami dan anak-anaknya.
Ketiga : Ibu-ibu biasanya sksn lebih berani dan nekat jika sudah terdesak, tertekan dan marah, lalu berteriak, Hhhuuuuuuuu.........
Oleh karena itulah ibu-ibu terpanggil kali ini untuk melihat tingkah laku anggota MKD yang barusan beraksi di pentas panggung rakyat yang disebut DPR dalam episiode pertama sidang MKD Selasa (2/12/2015) dari pihak pelapor (Sudirman Said) Menteri ESDM.
Lihatlah bagaimana beberapa hakim MKD dan beberapa anggota MKD yang katanya terhormat ternyata berperilaku amat tidak terhormat dengan mengeroyok Sudirman yang tidak menyangka situasinya ternyata seperti itu. Sebagian anggota MKD menguliti, mengupas dan berusaha merontokkan mental Sudrman Said bagaikan seonggok kelinci percobaan seakan tak ada yang membelanya selain beberapa orang saja.
Beberapa anggota MKD jelas mudah terbaca memberi pelajaran terhadap Sudirman melalui tekanan bertubi-tubi terutama oleh kubu koalisi KMP jelang pergantian personil yang telah dilatih untuk menjalankan misi top gun "penyelamatan" Setia Novanto.
Padahal dalam sidang perdana itu Sudirman tidak mencela atau telah menjatuhkan martabat suami ibu-ibu selain melaporkan seorang Setya Novanto ke lembaganya sendiri (MKD) karena dinilai telah melewati batas kewenangannya dan menyalahi aturan sebagai anggota Dewan dan pimpinan DPR.
Lihatlah beberapa fakta saja tingkah laku MKD yang dapat disebutkan berikut ini.
Baru beberapa menit sidang dibuka sudah dihujani interupsi. Ridwan Bae dari fraksi Golkar langsung kepincut sama mikropon di depannya, lalu teriak mempermasalahkan bukti awal Sudirman Said. Bahkan beberapa anggota lainnya tak sabar melolong depan mike, "Interupsi Yang Mulia, ini melanggar undang-undang." Entah apa dan siapa melanggar Undang-undang tak jelas, pokoknya teriak saja.