Lihat ke Halaman Asli

Abanggeutanyo

TERVERIFIKASI

“Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Pergolakan Bahrain dan Tentara Bayaran Indonesia. Apa Maksudnya?

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahrain berada di atas dua buah pulau saja  di teluk Persia. Negeri seluas 665 km2 yang merdeka sejak tahun 15 Agustus 1971 ini dikepalai oleh Raja sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Dengan jumlah penduduk tidak sampai 1 juta jiwa dan 3/4 nya berada di ibukota Manama, kini sedang dirundung wabah anti pemerintah monarki.

Lokasi negara pulau ini berada di Teluk Persia antara Qatar dan Arab Saudi. Ini sebabnya juga disebut dengan Bahrain yang dalam bahasa Arab berarti "Dua Laut." Hal ini mengacu kepada posisi Bahrain yang diapit oleh dua negara di perarian teluk Persia.

Sebagaimana diketahui, demonstrasi anti pemerintah di Bahrain mulai meletus sejak 12 Februari 2011 lalu. Banyak analis mengungkapkan bahwa demonstrasi ini dipicu oleh wabah revolusi Mesir. Contoh yang terjadi di Mesir itu tidak saja menjadi model untuk melawan pemerintah tapi juga banyak analis menemukan indikasi bahwa pendemo dari Mesir ikut meramaijan "dunia persilatan" revolusi di Bahrain.

Dalam usia kerusuhan telah memasuki bulan ke 5 (lima) kelihatannya pemerintah Bahrain telah melakukan tindakan represif. Dikabarkan oleh media masa dari berbagai sumber dalam dan luar negeri diperkirakan reformasi  di Bahrain telah memakan korban jiwa sebanyak 30 orang telah tewas.

Sementara itu 400-an orang lainnya -termasuk seorang ulama Syiah- telah ditahan pihak otoritas Bahrain (sumber http://www.lensaindonesia.com/rezim-al-khalifa-menuai-sorotan-pemerintah-bahrain-dakwa-400-demonstran 10/6/2011).

Diantara para demonstran yang ditangkap, sebanyak 8 (delapan) orang Syiah telah divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan di Manama karena dianggap membahayakan kelangsungan hidup dan keselamatan keluarga kerajaan  Bahrain.

Apa sebenarnya yang dituntut oleh demonstran di Bahrain sedikit agak berbeda dengan di Mesir dan Libya, karena yang diminta oleh Pendemo sebetulnya adalah angin Revormasi, BUKAN Revolusi. Yang mereka tuntut anrara lain adalah :

  • Pembebasan tahanan politik, menambah lapangan kerja dan penyediaan perumahan.
  • Meningkatkan  fungsi perwakilan rakyat dan memberdayakan parlemen.
  • Meminta konstitusi baru.
  • Perombakan kabinet yang tidak melibatkan Perdana Menteri Sheikh Khalifa Bin Salman Al Khalifa yang telah berkuasa selama 40 tahun.

Kelihatannya sederhana saja apa yang diminta oleh rakyat Bahrain, akan tetapi oleh karena pemerintahan Bahrain sepertinya melihat kondisi ini sangat mengkhawatirkan sehingga menganggapnya sebagai sebuah indikasi runtuhnya sistem monarki konstitusi yang mengancam keselamtan Raja dan Perdana Menteri abadi di negara tersebut.

Akan tetapi dibalik alasan di atas, pemerinah Bahrain menemukan indikasi bahwa api reformasi itu dikemas oleh kelompok Syiah, karena kelompok ini telah menyimpan perseteruan abadi sejak tahun 1999. Momentum api revolusi di Mesir dan negara lainnya diduga dimanfaatkan oleh kelompok Syiah di di Bahrain sebagai saat yang paling tepat. Itu sebabnya pemerintah Bahrain menganggap gerakan ini tidak murni membawa api revolusi maka perlu disikapi dengan tegas dan represif.

Kekuatiran pemerintahan Bahrain menjadi-jadi saat melihat api reformasi tersebut belum juga sirna bahkan disinyalir semakin memanas dan masuknya pihak-pihak dari luar negara yang ingin menghancurkan kerjaaan Bahrain lebih cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline