Lihat ke Halaman Asli

Em Amir Nihat

Penulis Kecil-kecilan

Puncak Prestasi

Diperbarui: 23 Juli 2018   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apakah kepandaian laku dihadapan Allah? Apakah kekayaan laku dihadapan Allah? Apakah kehebatan laku dihadapan Allah?

Apa yang bisa kita banggakan dengan kepandaian, kekayaan dan kehebatan sedangkan itu semua dari Allah. Itu semua ilmu Allah. Itu semua atas anugerah Allah.

Mungkin kita selama ini salah menilai prestasi. Lulus Sarjana dibilang prestasi, Juara kelas dibilang prestasi atau Sukses bisnis dibilang berprestasi. Bukankah itu semua hanya pencapaian selangkah yang hanya dinikmati sendiri. Layakkah hal itu disebut prestasi?

Orang jadi dokter belum berprestasi tetapi kalau bisa bermanfaat secara nyata barulah ia boleh disebut berprestasi, Orang jadi sarjana belum berprestasi tetapi kalau sudah bisa memanfaatkan ilmunya untuk masyarakat barulah boleh disebut berprestasi. Orang punya duit banyak bukanlah prestasi tetapi kalau duitnya bermanfaat buat masyarakat barulah disebut berprestasi. Orang Rajin sholat belum berprestasi tetapi kalau sholatnya bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar pada dirinya barulah disebut berprestasi.

Berprestasi terletak bukan hanya pada pencapaian tetapi kemanfaatan.

Dan Puncak Prestasi kehidupan adalah ketika kita cinta dan setia kepada Allah dengan Cara mengikuti Rosululloh SAW sepanjang hidup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline