img20220528212939-629788f9bb448668f021f092.jpg
Street Techno Party !!!Sebelum melihat jauh skena gigs tentang Street Techno Party ini, menurut Artikel Vice ID yang berjudul, " Mengenang Petualang Suku Nomaden Yang Gemar Menggelar Street Techno Party ". Diceritakan dulu di tahun 90n sempat ada kelompok yang mengelilingi Eropa untuk mengadakan Pesta Rave ini, bayangkan mereka keliling Eropa menggunakan bus yang di cat berwarna-warni lalu berhenti ditempat-tempat terpencil unjuk mengajak orang-orang berpesta untuk bersenang-senang.
Street Techno Party sendiri sebenarnya termasuk Sub Culture dari banyak genre music seperti Trance, House Music, Detroit Techno , Funk dan masih banyak lagi yang saya sendiri tidak terlalu ingin membahas hal itu lebih dalam karena selain tidak ada waktu, ya karena sebeneranya saya malas saja.
Masih di tahun 90n, skena ini terselenggara jauh dari hal-hal mewah seperti gemerlapnya club-club mewah di kota besar yang kita tahu untuk masuk saja kita harus bayar sekian ratus ribu dan belum lagi open table yang berjuta-juta itu. Menurut saya, Street Techno Party ini menjadi lebih liar karena penyelenggaraanya relative lebih murah dan bebas aturan, kenapa ? ketika ada Sreet Techno Party, kamu datang bawa bir atau alcohol sendiri, entah apapun jenis minumannya dan bersenang-senang seperti ga ada hari esok.
Beberap hari lalu saya menghubungi seseorang senior saya untuk membicarakan tentang Street Techno Party, namanya Erick Parker, salah satu orang yang sudah lama berkecimpung didunia skena musik Semarang, Mas Erik pun menambahkan bahwa, " Street Techno Party harus ditekankan pada skena gigs saja, yaitu komunitas yang membuat acara". Lantas dia melanjutkan, " Di Semarang itu sudah lama ada mas, sekitar 2005/ 2007 saya lupa, tapi karena satu dan lain hal, skena itu berhenti begitu saja, dahulu ada beberapa tempat yang sering digunakan para pegiat skena gigs Street Techno Party digelar , salah duanya ada di Penpodo Sastra Undip Pleburan dan di Bundaran Pahlawan " tuturnya.
Nah, karena sejarah skena Street Techno Party bukan hal baru di Semarang, mungkin ini waktunya sejarah berulang.
28 Mei 2022 disebuah jalan kecil bernama Wonodri Selatan, jalan yang ketika ada 2 mobil saling berpapasan saja harus berdempetan, disitu ada sebuah acara Anniversary dari Barbershop yang bernama Differbarber. Saya datang bukan karena undangan resmi namun karena diajak salah seorang teman. Dipinggir jalan sempit itu acara sudah dimulai, DJ sudah memainkan playlistnya lalu orang-orang sudah memegang kaleng bir dan gelas yang berisi alcohol. Ada hal aneh yang membuat saya sedikit takjub tentang konsep acara yang digelar, selain Street Techno Party, mereka juga mengadakan pameran lukisan didalam Barbershop sedangkan diluar orang hiruk pikuk teler dan berdisko ria.
Ditempat itu saya dikenalkan oleh teman saya kepada seorang yang bernama Nanda, karena saya setengan teler saya reflek memanggilnya Nanda 'ucup' hahahhaha, ya karena mukanya mirip dengan Mas Kiki Aulia Ucup. Ajaibnya ternyata orang Kudus ini lah yang membuat hal ide gila ini, PARTY DIPINGGIR JALAN !!
Dia mengatakan kalau ini adalah kedua kalinya dia membuat ide rusuh ini ditempat yang sama, sialnya keduanya berhasil.
Bagi saya ini adalah pengemasan yang didaur ulang yang dia ciptakan di Semarang. Ini membuat saya yakin bahwa semua orang akan datang asal diberi panggung. Seperti lagu dari Band kesukaan saya Efek Rumah Kaca bahwa Pasar Bisa Diciptakan.
Kegilaan ini juga tidak lepas dari sang Owner sendiri yang mengikhlaskan konsep Anniversay usahanya dihandle oleh Nanda 'ucup' ini, bisa dibilang ini rada sinting karena ini orang punya ide hal diluar kebiasaan, yaitu menggabungkan tempat cukur, tempat pameran lukisan dan Street Techno Party, dan dengan bangga beserta segala omongan ngawurnya itu karena kemabukan dia selalu teriak "THIS IS TEKNO PARTY!!!!" ,orang mabuk mah bebas braaddd hahahha.