Lihat ke Halaman Asli

Almanico Islamy Hasibuan

Saya adalah Forever Blues.

Skenario Paling Menakutkan Saat Masa Ujian SD

Diperbarui: 29 Agustus 2022   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siapa yang tidak ingat di mana waktu bermain dikurangi sebesar 70% untuk belajar demi ujian. Pepperidge`s farmer remember that. Kita juga disuruh tidur cepat agar tidak bangun kesiangan sehingga melewatkan acara horror di tengah malam. 

Siapa yang tidak ingat ketika pulang sekolah selalu ditanya emak, "Bagaimana ujiannya? Dapat?" Jika kita menjawabnya dengan iya, "Apanya yang dapat? Soalnya?" Ayolah mak, tentu saja jawabannya, terlepas dari benar atau tidaknya yang penting dapat dijawab. 

Mudah-mudahan ada upah menulis di bagian uraian. Bagian yang paling dibenci. Bagian yang paling disukai yaitu bagian A atau biasanya disebut soal pilihan ganda. 

Siapa yang tidak suka menghitung kancing baju untuk mendapatkan jawabannya atau menggulingkan pensil yang sudah ditulis huruf a,b,c,d. Semua sudah kita alami. 

Tapi, tahukah engkau bahwa ada beberapa skenario di mana skenario tersebut adalah skenario yang paling menakutkan yang terjadi saat kita ujian? Apa sajakah skenario yang membuat darah kita membeku? Kita mulai dari rumah kita menuju ke kelas. Mari simak!

1. Skenario Lupa

Lupa adalah sifat manusia, tetapi dampak yang engkau dapatkan setelah itu adalah masalah yang berbeda. Lupa alat tulis saat sudah sampai di sekolah? Carilah teman anda yang merupakan gudang alat tulis. Apakah dia orang kaya makanya mempunyai banyak alat tulis? Bukan, dia biasanya tetap di kelas dan menjarah semua meja berlaci di setiap kelas. 

Beruntunglah bagi mereka yang selalu membawa alat tulisnya pulang. Mereka memang melakukan perilaku yang tidak terpuji, tetapi mereka selalu ada saat kita membutuhkannya saat ujian.

Lupa dengan papan ujian? Hal itu memang bukan syarat wajib ujian di sd, tetapi merupakan syarat keafdolan (aku bahkan tidak tahu kalau kata itu ada di KBBI). Mereka yang tidak membawa papan ujian akan merasa kurang saat ujian. Kurang di sini ada dua arti. 

Pertama, kurang bagi mereka yang memang biasa membawanya saat ujian sehingga menjadi identitas mereka. Kedua, kurang bagi mereka yang memang kurang belajar dan berharap kepada papan yang sudah diisi dengan ilmu pengetahuan. Bagi mereka yang merasa kurang pada bagian kedua, konsekuensinya ditanggung sendiri.

Lupa kalau besok ada ujian? Tamatlah hidup anda. Tidak ada otak yang disiapkan, tidak ada alat tulis baru dan papan ujian, tidak ada uang jajan bagi anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline