Beberapa waktu belakangan ini , beberapa creator media sosial banyak dari mereka mengumumkan menderita gangguan bipolar. Tak hanya itu, banyak orang tua yang mulai sadar akan kesehatan mental anaknya.
Bipolar berasal dari kata "bi" untuk dua dan "polar" untuk kutub. Bipolar adalah dua kutub yang berbeda. Suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif ke tertekan ke tertinggi atau manik.
Dalam kedokteran, gangguan bipolar adalah gangguan mood kronis yang disebabkan oleh masalah neurotransmitter atau ketidakseimbangan kimia di otak.
Psikiater Jimmi Marliston P. Aritonang mengatakan, anak bisa menderita gangguan bipolar, meski sulit dikenali sejak dini. Karena perkembangan mental masih berubah selama masa kanak-kanak, sulit untuk menilai perasaan anak.
Sebagian besar tanda-tanda gangguan bipolar dapat terlihat ketika anak-anak berusia remaja atau 14 tahun.
Berikut 4 tanda atau hal yang harus diwaspadai pada anak dan remaja dengan gangguan bipolar:
1. Manifestasi perubahan emosi atau suasana hati anak berubah dengan cepat.
2. Fungsi anak terganggu, termasuk belajar dan tidur.
3. Menurunnya kinerja dan produktivitas anak.
4. Masalah dalam kehidupan sosial atau kesulitan penyesuaian diri. Gangguan bipolar biasanya ditandai dengan gangguan pada kemampuan anak untuk berfungsi di semua bidang kehidupan.
Mengatasi Gangguan Bipolar
Psikolog dan psikiater bisa mengobati gangguan bipolar. Psikologi membantu mengubah pemikiran dan mengendalikan suasana hati melalui psikoterapi.
Sementara itu, psikiatri menawarkan pengobatan untuk membantu mengatasi perubahan suasana hati anak.
Peran psikolog dan psikiater dibutuhkan untuk perawatan pasien gangguan bipolar. Pasien bipolar yang emosinya sudah stabil dapat dengan mudah diobati dengan obat-obatan dan sebaliknya.