Mohon tunggu...
Felix AmosMario
Felix AmosMario Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Tugas Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Indonesian Calling

28 November 2022   14:28 Diperbarui: 28 November 2022   14:32 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Indonesia sebagai sebuah negara tentunya tidak serta merta merdeka. Diiringi rangkaian cerita panjang hingga kemerdekaan dideklarasikan. Berikut sejarah singkat kemerdekaan Indonesia yang bisa Anda simak.

Tahun ini Indonesia genap berusia 77 tahun. Ini adalah 77 tahun sejak kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia tidak datang tiba-tiba. Kemerdekaan dicapai dengan berperang dan mengorbankan pahlawan melawan penjajah. Tentu arti dan makna kemerdekaan sangat besar bagi bangsa Indonesia.

Indonesia Calling adalah film yang disutradarai oleh pembuat film Belanda Joris Ivens dan diproduksi di Australia pada tahun 1945-1946. Film berdurasi 22 menit ini menceritakan peristiwa sejarah perjuangan buruh Indonesia di Australia untuk mencegah kapal-kapal Belanda yang mengangkut tentara dan senjata ke Indonesia merebut kembali wilayah jajahannya.

Dengan bantuan dan dukungan tenaga kerja Australia, China dan India serta beberapa negara lain, para buruh Indonesia memboikot semua kegiatan pelayaran dan pelabuhan hingga berhasil membalikkan rencana tentara Belanda menyerbu wilayah Indonesia yang kemudian membawa ribuan prajurit dan senjata.

Menurut Ariel Heryanto (2018), H.A. Poeze (2012), orang-orang Indonesia ini adalah para pekerja perusahaan pelayaran Australia yang merupakan mantan tahanan politik Hindia Belanda (NIS) di daerah Digoel. 

Setelah negara merdeka menyerahkan koloni mereka ke Jepang pada tahun 1942, tahanan politik dipindahkan ke Australia. Di sana mereka mendapat angin segar dalam hal aksi politik, karena kebebasan dijamin oleh pemerintah Australia dan kelompok hak sipil setempat.

Tertarik oleh bakat dan komitmen politik para aktivis sayap kiri Indonesia ini, Ivens - dengan bantuan penyiar radio ABC yang berbasis di Melbourne, Catherine Duncan - memutuskan untuk merekrut mereka untuk produksi Indonesia Calling. 

Alhasil, film tersebut sukses dirilis pada 6 Agustus 1946 dan ditayangkan perdana di Kings Cross Newsreel Theatre di Sydney dengan dukungan Partai Buruh pimpinan Perdana Menteri Australia Ben Chifley.

Belum lama ini pihak oposisi yaitu Belanda dan Partai Liberal Australia menyerang penyambutan kehadiran Indonesia dengan menuduh film tersebut mengandung propaganda komunis dan mengklaim bahwa gerakan revolusioner Indonesia adalah bagian dari pemberontakan komunis (Lingard, 2008 dalam Heryanto, 2008). 2018 ). 

Sejak saat itu (terutama setelah Perang Dingin), aktivitas politik sayap kiri di negara-negara blok Barat mulai menurun karena dikuasai oleh elit politik sayap kanan. Di Indonesia sendiri, gerakan kiri telah dilarang sejak tahun 1965 melalui kampanye anti komunis dan meningkatnya indoktrinasi oleh rezim Orde Baru dengan menggunakan produk budaya seperti film, novel, diorama, monumen, relief dan buku sejarah (lihat Herlambang, 2013). ). 

Alhasil, fakta sejarah seperti yang tertuang dalam undangan Indonesia, serta kontribusi perjuangan kaum nasionalis Digole yang bermukim kembali di Australia, memudar dari ingatan publik karena disingkirkan dari narasi sejarah perjuangan. Kemerdekaan Republik Indonesia diciptakan oleh Orde Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun