Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lakukanlah Refleksi Sebelum Memulai PJJ

15 Juli 2020   14:50 Diperbarui: 15 Juli 2020   14:55 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokpri Persiapan PJJ

Intinya Bapak Ibu pendidik, lakukan refleksi sebelum dan setelah pembelajaran dilakukan"

Pembelajaran dalam jaringan (daring) kembali dilaksanakan. Seluruh sekolah yang memutuskan untuk tetap belajar dari rumah menyusun jadwal dan menyesuaikan dengan kondisi peserta didik. Begitupun dengan sekolah kami.  Jauh-jauh hari, pembagian jadwal pembelajaran telah disusun dan dibagikan oleh pihak kurikulum. Seluruh pendidik berbenah.  Menyusun, mendiskusikan, dan menyetor perangkat pembelajaran khusus edisi pandemi Covid-19. Perangkat pembelajaran disusun sebagai panduan pembelajaran daring yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Banyak pendidik yang kalang kabut.  Mencari referensi sebagai pembanding. Penyedia layanan di internet terakses dengan cepat dan padat. Kementerian Pendidikan melalui laman guru berbagi pun memberikan kesempatan kepada seluruh pendidik di wilayah Indonesia untuk berbagi perangkat pembelajaran.

Semua itu terlewati. Saatnya aksi. Saatnya memulai pembelajaran. Saya, sebagai pendidik bahasa Indonesia, memulai pembelajaran daring  dengan memanfaatkan pertemuan pertama sebagai waktu untuk refleksi. Enam kelas yang saya ajar telah dibuatkan grup Whatsapp. Saya sendiri yang buat sehingga hanya satu admin. Dengan leluasa kontrol terhadap grup bisa dilakukan.  Peserta didik hanya boleh berkomentar ketika diizinkan.  Pembelajaran pada pertemuan perdana cukup melalui grup WA. Sebagai refleksi di pertemuan awal, saya meminta peserta didik menuliskan pengalaman pembelajaran jarak jauh yang telah dilaksanakan selama tiga bulan. Kedua, meminta tanggapan perasaan mereka menghadapi pandemi ini. Terakhir, saya meminta mereka menuliskan harapan khusus dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Ratusan tulisan masuk. Berbagai macam harapan. Ada yang menuliskan positif negatif belajar daring. Ada yang menyukai karena dengan PJJ berbagai macam aplikasi mereka tahu. Pun tak banyak yang benci. Mereka bosan dan jenuh belajar di rumah. "Tak ada komunikasi, tak  ada  canda tawa", tulisnya. 

Berikut saya pilih beberapa komentar mereka.

 
ELISABETH KRISTINA (XII MIA-5)

Sejak Maret 2020, pemerintah telah melakukan gerak cepat mencegah penularan virus corona dengan program belajar di rumah bagi seluruh pelajar dan mahasiswa di Indonesia. Gerak cepat ini menyebabkan perubahan total pada sistem pendidikan di Indonesia, yang dari sistem tatap muka menjadi sistem daring. Belajar di rumah membutuhkan banyak perhatian dari orang tua. Karena, biasanya siswa belajar di sekolah dengan bimbingan guru, sekarang siswa belajar di rumah dengan pengawasan orang tua. Hal ini banyak menimbulkan permasalahan yang hingga pada tahun ajaran baru ini masih terus diperbincangkan.

Permasalahan utama yang hingga saat ini belum terpecahkan adalah jangkauan internet di Indonesia yang belum merata. Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet yang baik. Hingga ada berita yang menceritakan siswa-siswi di daerah pelosok harus naik turun gunung hanya untuk memperoleh sinyal internet. Tidak semua keluarga di Indonesia memiliki handphone yang dapat digunakan untuk belajar daring. Permasalahan ini juga membuat orang tua harus bekerja lebih keras untuk memenuhi sarana belajar anak-anaknya. Belum lagi harga kuota yang mahal.

Akan tetapi,  dari sekian banyak permasalahan ini, muncul pertanyaan, apakah siswa yang belajar di rumah benar-benar paham dengan materi atau soal yang diberikan oleh sekolah melalui daring? Ya tentu saja kita tidak bisa menilai kualitas belajar anak dari jarak jauh hanya dengan berdasarkan nilai.

Tentu saja masih banyak permasalahan lainnya yang dapat kita temukan selama belajar di rumah yang telah berlangsung selama beberapa bulan ini. Perlu tindakan yang efektif dan tepat untuk memperbaiki sistem belajar di rumah selama masa pandemi. Tidak hanya oleh pemerintah dan sekolah, tetapi juga oleh para orang tua yang mendadak menjadi guru di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun