Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Pertama Sekolah di Rumah (Lagi)

13 Juli 2020   09:41 Diperbarui: 13 Juli 2020   09:47 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Berpakaian sekolah di rumah

Pemerintah, melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menetapkan tahun ajaran baru 2020---2021  tidak diundur. Bulan Juli tetap menjadi bulan awal tahun ajaran baru. 

Di Sulawesi Selatan, hari pertama sekolah ditetapkan tanggal 13 Juli 2020, hari ini. Akan tetapi, ada hal yang berbeda pada tahun ini. Jika tahun sebelumnya, di hari pertama sekolah, jalan raya ramai bahkan macet karena kegiatan pagi anak sekolah. Ada yang berjalan kaki, naik sepeda, sepeda motor, angkutan umum, atau diantar dengan mobil pribadi oleh orang tuanya. 

Dengan mudahnya kita menemukan seragam sekolah di jalan raya. Tahun ini, keseruan itu tidak tampak. Hanya 6 persen daerah yang diperbolehkan melakukan aktivitas pembelajaran di sekolah. Itupun tidak wajib. Sementara, 94 persen masih harus belajar dalam jaringan atau dikenal dengan istilah belajar dari rumah.

Lalu, apa yang harus dipersiapkan sehingga proses pembelajaran di rumah bisa berlangsung dengan baik? Mengingat pembelajaran di rumah tahun ini bisa berlangsung hingga dua, tiga, bahkan enam bulan ke depan. 

Saya, yang juga sebagai pendidik, memiliki 3 orang anak yang sudah sekolah. Anak pertama duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Yang kedua, mulai mengenyam bangku kelas 1 sekolah dasar. 

Sementara si bungsu, sudah tidak sabar untuk duduk di bangku kecil sebagai anak taman kanak kanak (walaupun belum berstatus siswa tetap). Sekolah ketiga anak saya telah melakukan pertemuan orang tua secara daring. 

Aturan pembelajaran di rumah sudah disampaikan. Saya membayangkan, apa yang harus dilakukan untuk menghadapi tiga anak dengan tiga jenjang yang berbeda? Belum lagi, saya juga harus melayani pembelajaran daring anak didik saya, tingkat SMA. Mari berbagi untuk menghadapi sekolah di rumah.

1.  Pastikan jadwal diatur dengan baik

Ini sekadar berbagi. Mungkin, Bapak dan Ibu, yang harus bertindak sebagai guru di rumah telah memiliki perencanaan yang lebih baik. Jauh jauh hari, komunikasikan dengan anak mengenai pembelajaran di rumah. 

Pastikan mereka paham, mengapa harus belajar dan mengapa harus tetap di rumah. Atur jadwal dengan baik. Sesuaikan dengan roster yang telah dibagikan oleh pihak sekolah.  

Sebagai orang tua, kita harus menghadapi ini dengan strategi yang tepat. Pastikan jadwal yang telah disusun bisa dilaksanakan dengan baik. Tetap konsisten. Jangan langgar apa yang telah disusun dan disepakati bersama. Mengapa? Jika kita membiarkan jadwal tersebut melenceng (walau hanya sekali), yakinlah, kegiatan belajar di rumah akan amburadul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun