Virus korona yang bermula di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, ini telah menyebar bak jamur di musim hujan. Dimulai dari sebuah kota, kemudian menjadi provinsi, negara, lintas negara, lintas benua, hingga kini setiap hari ada-ada saja negara baru yang mengumumkan negaranya terpapar virus baru nan mematikan ini.
Indonesia hingga kini pun telah memeriksa 1.293 spesimen terkait virus korona. Lima orang dinyatakan meninggal dunia walupun disebut dengan penyakit penyerta.Â
Beberapa kementerian telah mengumumkan surat edaran terkait virus ini. Menteri pendidikan melalui surat edaran nomor 3 tahun 2020 memuat 18 poin yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan terkait pencegahan Covid-19 pada satuan pendidikan.
Berbagai reaksi bermunculan di masyarakat kita. Ada yang mengirimkan video pencegahan penyebaran virus korona. Ada yang memposting ciri-ciri orang yang terdampak virus korona lengkap dengan gambar yang informatif. Berbagai macam pesan berlanjut yang masuk bergantian di media sosial.Â
Ada yang menuliskan penyebab virus, cara menangani, bagaimana virus menyebar, cara sederhana untuk mengetes diri apakah terpapar virus atau tidak, serta berbagai macam informasi-informasi lain.
Apakah informasi itu benar?
Video-video, pamplet-pamplet bergambar, serta tulisan-tulisan berantai tidak disertai dengan sumber informasi. Tidak jelas siapa yang menulis dan dari mana asal usulnya. Memang, ada beberapa tulisan yang mengatasnamakan seorang dokter di rumah sakit tertentu.Â
Akan tetapi, informasi itupun belum bisa diyakini kebenarannya. Masyarakat yang sedang panik menjadi semakin panik saat membaca tulisan mengenai ciri-ciri orang yang terpapar virus ini.Â
Sangat dekat dengan ciri-ciri penyakit biasa yang banyak di derita akhir-akhir ini. Tempat-tempat umum semakin sepi. Masjid-masjid terpengaruh. Ruang-ruang diskusi di warung  kopi menjadi kosong. Ketika ditanya, semua menjawab wabah korona.
Bagaimana seharusnya?
Kami sebagai masyarakat awam mengharapkan informasi resmi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Saya yakin, jika ada informasi resmi yang disebar, maka informasi-informasi lain yang tidak jelas sumbernya akan terhenti untuk disebarkan. Mari bergotong royong menghadapi virus mematikan ini. Mari berjibaku untuk menyebarkan informasi valid sehingga masyarakat tidak semakin resah.