Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Kenangan

29 April 2019   08:47 Diperbarui: 29 April 2019   09:04 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimensi memori. Seseorang akan teringat sesuatu ketika dia melihat material, misalnya topi, baju, koper, rumah, atau apa saja yang bersifat materi. Dengan melihat itu, memori akan terputar untuk mengingat kisah yang menyertainya.

Level memori. Pada bagian ini dikenal kenangan personal dan kenangan kolektif. Ada kisah yang betul-betul hanya menjadi kenangan secara pribadi. Bahkan, terkadang kenangan itu disimpan rapat dan  tidak dikisahkan kepada siapa pun. 

Terkadang kenangan seperti ini lebih banyak ke hal negatif masa lalu. Tidak layak untuk dikisahkan kepada orang lain. Akan tetapi, ada juga kenangan yang sifatnya kolektif. Seseorang membutuhkan reuni misalnya, karena di situ ada kenangan kolektif.

Modes of remembering. Bagian ini dikenal dengan makna cara mengingat kenangan. Kenangan yang kita alami sendiri mudah untuk kita ingat. Di sekolah, di keluarga, ada kenangan yang kita ketahui setelah orang lain menceritakannya kepada kita. Inilah sejarah. Sejarah mesti dikisahkan karena hal itu merupakan kenangan kolektif. Bagian ini dikenal dengan istilah post memory. 

Kenangan bagi orang yang tidak mengalaminya. Dibutuhkan transmisi untuk memahami kenangan. Apakah dari keluarga atau dari luar misalnya museum, buku, atau ada cerita orang lain.

Dr. Muhammad Saleh, S.Pd., M.Pd, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS, UNM.Beliau menawarkan kajian teori bahasa yang diistilahkan dengan religiolinguistik, aspek pembelajaran bahasa Indonesia menyongsong revolusi Iptek 4.0. 

Beliau mengkaji bagaimana religiolinguistik ini diaplikasikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Materi diawali dengan menampilkan slide pemaksimalan otak kanan dan otak kiri. Otak kiri mengelola pikiran sadar dan otak kanan adalah pikiran bawah sadar. 

Kalimat terakhir pada bagian ini mengingatkan kita, "Jangan paksa siswa Bapak dan Ibu berpikir dengan menggunakan otak kanan padahal secara asal, siswa tersebut lebih dominan otak kiri."Selain itu, ada tips yang memudahkan dalam pembelajaran sehingga memori terhadap materi bisa untuk dikenang, yaitu beri warna, beri makna, beri karena, dan beri darma. 

Dalam pembelajaran di sekolah ada beberapa komponen yang mesti bersinergi. Komponen tersebut adalah guru, materi, metode, media, siswa, dan interaksi. Beliau menutup materi dengan pernyataan Karl Marx bahwa kesalahan yang dilakukan secara berulang-ulang akan dianggap sebagai kebenaran.

Setiap kita memiliki kenangan. Entah itu kenangan personal atau kenangan kolektif. Kenangan tidak untuk dilupakan karena kenangan merupakan warna dalam perjalanan hidup kita. Terima kasih, salam sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun