Anekdot[1]
Hiruk pikuk hasil pemilu serentak menyita perhatian. Tidak saja terjadi di antara tim sukses, tapi menjadi perbincangan di warung-warung kopi dan warga net. Tidak semuanya serius. Ada juga yang menjadikannya bahan ringan sambil menyeruput kopi bersama dengan kawan di warung kopi. Pun ada yang lebih santai dengan menjadikannya guyonan. Saya terispirasi menulis (merekonstruksi) cerita berikut ini setelah membaca cerita yang sama di harian Fajar, edisi Jumat, 19 April 2019. Anekdot ini terjadi pasca pemilihan umum secara serentak. Â Selamat membaca!
Â
Setelah melakukan pencoblosan, keluarga pak Armin memilih untuk tidak langsung pulang ke rumah. Setelah berbincang beberapa saat, keluarga ini menyepakati untuk makan di warung. Disepakatilah sebuah nama warung makan yang akan ditempati makan sekeluarga. Mobil pun melaju. Tak lama kemudian, sampailah keluarga ini di warung makan. Mereka memanggil pelayan untuk memesan makanan. Karena mereka berlima, masing-masing anggota keluarga memesan jenis makanan dan minuman yang berbeda. Ada yang memesan ayam geprek lengkap dengan sambal pedasnya. Y
ang lain memesan ikan bakar rica-rica. Sementara yang lain ada juga yang memesan nasi tempe sambal tomat. Minumnya juga beragam. Ada yang memesan es teh, ada jus jeruk, jus avokad, jus sirsak, dan jus terong belanda. Komplit sudah. Pelayan dengan teliti mencatat pesanan mereka. Tidak perlu menunggu lama. Makanan dan minuman yang dipesan pun sudah terjadi dengan rapi dan menggiurkan di atas meja. Lahap sekali. Tak banyak cerita di antara mereka. Mereka semua sibuk dengan makanan dan minumannya masing-masing.
Â