Mohon tunggu...
M Ammar Mahardika
M Ammar Mahardika Mohon Tunggu... Insinyur - Service Engineer PT ALTRAK 1978

Lahir di Jakarta 16 Agustus 1996, suka menulis. Akhir-akhir ini membuat prosa seperti puisi atau cerpen. Salam kenal! :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Konser Salam 2 Jari: Titik Kulminasi Perubahan

6 Juli 2014   22:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:14 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi di Konser Salam Dua Jari (DroneJournalism, KOMPAS.com/Roderick Adrian Mozes-Kristianto Purnomo

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Jokowi di Konser Salam Dua Jari, diambil dari kamera Drone Kompas.com (KOMPAS.com/Roderick Adrian Mozes-Kristianto Purnomo)"][/caption]

Catatan—tulisaninitidakadaunsurkampanyesamasekali, hanyamengutarakanpendapatdanpengalamanpribadi karenasayamenghormatikeputusanKPUyang mengatakanuntukseluruhpendukungmasing-masingcalonpresidenuntuk “melepaskansegalabentukatributkampanye”. LagipulaAndapunyajagoannyamasing-masing, kan? Selamatmembaca!

KontestasiPemilihanPresiden (Pilpres) untukperiode 2014-2019 mendatangsemakinmeningkat.Apalagikemarin (5/7) hariterakhirkampanyeuntukkeduapasangcalon, PrabowoSubianto-HattaRajasa (nomorurut 1) danJokoWidodo (Jokowi)-JusufKalla (2),sehinggatidakbisadipungkiriusaha paling kerasmerekatunjukkanuntukpersuasiswing voters, ataupemilihtetap yang belummenentukanpilihan—sayang, kan, kalaumerekagolput alias golonganputih?

Saya pribaditahunini, pujisyukur, bisamemilihkarenacukupumur, dansayatelahmenentukansiapa yang sayapilih.Hal itusayatunjukkanpadaacaraKonser Salam 2 Jari di stadionGelora Bung Karno, Sabtu (5/7)lalu, yang diadakan oleh relawan capres Jokowi-JK (dimotori oleh personil grup band Slank).Sudahjelassiapa yang sayadukung; dansayasangatmengapresiasiacarainikarenaacarainidibuatgratisuntukseluruhkalangandanartis-artis yang datangmeramaikanacarainitidakdibayarserupiah pun!

Konser Salam 2 Jaridimulai jam 14.00 WIB, tetapimassa yang mengerubungistadionbersejarah Indonesia itusudahdatangjauh-jauhwaktu. Saya yang datangbersama ayahsayadanbertemukakaksepupupun merasakankeramaianitu; butuhwaktuuntukbertemudi lapangantengahpanggung.Walauadasedikitmasalahdenganpolisisebelummasuk, euforiaacaraterasabahkansebelummasukKompleksGelora Bung Karno.Banyak orang berbondong-bondong—baikberjalan kaki, naikkendaraanpribadi, maupunkendaraanumum—sembarimelakukangimmickmengacungkanjaritelunjukdantengahkeudara.Semua orang senangsiangitu.

Ketikamasukkedalamstadionlewatpintubawahyang biasanyauntukambulansdanmobil-mobilpolisi pun berjalantertib, walaupunagakberdesakankarena yang dibukahanyasatupintu, pintuutara.Setelahitusaya, ayah sayadankakaksepupubesertatemannyaberkumpuldanmulaimenikmatiacara.Dalambenaksaya, berorasimengumpulkanmassadanberbicara di panggungbesaradalahintrikkonvensional yang tidakpernahada di pikiransayauntuksayahadiri, tapi kali iniberbeda; iniadalahbagiansejarah, terakhir kali semuaorang-orang pendukungpasanganiniuntukmenguncimasadepan; semua ingin perubahan. NegaraamandandamaimelaluidemokrasidanpengamalanPancasilasemurnidansekonsekuenmungkin, bukan liberal atauotoritarian.

Berbagaiartisdantokohterkenalberkumpuldanmenyuarakanaspirasidandukunganmerekalewat musik atauseniperan (adasedikitstand-updanlawakkemarin), namunyangmembuatsayaterharusekaliadalahketika para mantanatlet—bukanatletsembarangan, tapiatletnasionalkelasdunia yang seringmengibarkanbendera Indonesia di berbagaiajangbergengsiinternasional, seperti Richard Sambera, Taufik Hidayat, Susi Susanti, dll.—menyatakandukungannyakepadapasanganini.Melihatberbagaipenuturantentangbetapatidakdihargainya “pahlawantanpadarah” inisaat-saatini, sayahanyatidakinginmerekamajukeataspanggunglagisuatusaatnanti, setelah 9 Juli, meneriakkanhal yang sama. Pekerjaanapapunharusdiberitimbalbalik yang sama!

Acarapenampilanartispapanatas Indonesia, seperti /Rif, Slank, OppieAndaresta, Pandji, JFlow, Glenn Fredly, Tompi, DiraSugandi, SandhySondoro, dkk.danpernyataandukunganhanyalahpengantar untuk calonpresidenJoko Widodomuncul—sambilberlari—keujung “lidah” panggungdanmembacakankontrakpolitik (tumbensekalibeliautidakberkelakarbanyak, mungkinmenyimpantenagauntukdebatterakhirpadamalamnya). Semuamassa yang tadinyaributsekali (apalagisetelahpenampilan band denganmassaterbanyak di negeriini, Slank, tampil)menjadidiamdandengankhidmatmerinciberbagai kata yang beliaukatakan. Sungguhrealistisdanpenuhharapan;tidakpenuhretorikaseperti yang dijanjikanberbagaipolitikus yang sayapernahlihat.Beliaudengandetilmenjelaskansetiap program danjanji yang beliaukumandangkan.Tidakheranbanyak orang berharapbeliaumenang di pilpres kali ini.

SetelahJokowi pergi, doadibacakanolehQuraishShihab. Sungguhmenenangkansetelahberjam-jam panas-panasan di lapangan.Acarainiberhasilmengumpulkanberbagai orangdengan agama, latarbelakang, suku,ras,danpandanganberbeda, contohnya para komunitaspemusik yang berbeda-beda—mulaidarihip-hophinggarock­—secaraikhlasdanvisioner.

Masalahutamasetiapacarasepertiini di Indonesia adalahsampah.Yep,halinitidakkunjungberubah;setiapacarabesarpastisampahberserakan.Namunsekaranginiberbeda;banyakorangsekarangtergugahuntukmembantupetugaskebersihanuntukmemungutsampah.Bahkanadayangsampaimembawakantonghitambesarsendiriuntukmemungutnya.Sayasendiri pun sedikitmembantu (ya, membawasampah yang adadi hadapansayasaja,sih) tapisayabanggadenganrevolusi mental ini; perubahanmulaidarikitasendiri,termasukmengubahpolapikirkita agar tidakgolputdandapatmembedakanmana yang baikdengan yang buruk—dengankacamatamanusiatentunya, bukankacamata agama, sukudanbudaya.

Akhirkata,sayainginmengatakanbahwasebenarnyasayabukanpendukungsalahsatupartaiatauperoranganataugolongan.SayapendukungberatIndonesia.Sayainginlihat Indonesia majusebagaikesatuan,bukanhasilklaimperoranganataukelompok.Namunketikapilihannyaterlihatjelas, antaracalonpemimpin yang dikelilingikoruptordanperampokhakrakyatdengancalon yang rendahhati—bukanpencitraan—dansudahterbuktiprestasinya di berbagaiaspek, sayatidakakantutupmatauntukmemilih. Indonesia jaya!

MAM

6 Juli 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun