Gedung Juang 45, Tambun, Kabupaten Bekasi, adalah satu satunya gedung di Bekasi yang memiliki sejarah mengenai Bekasi sebelum dan sesudah kemerdekaan. Landhuis Tamboen adalah nama yang sebenarnya dari gedung ini, namun masyarakat Bekasi lebih mengenalnya dengan sebutan Gedung Juang. Landhuis Tamboen diambil dari nama keluarga pemilik tanah ini, yaitu keluarga Khouw Van Tamboen.
Pada saat sebelum di renovasi, gedung ini sangat kumuh seperti tidak terurus yang menyebabkan gedung ini kurang diminati oleh masyarakat. Namun, setelah dilakukan renovasi selama satu tahun dan dibuka kembali pada tanggal 28 Desember 2020.
"jauh lebih bagus dan lebih bermanfaat pastinya. Soalnya kan sekarang sudah dijadikan museum yang bisa kita ambil banyak pelajarannya, trus bisa tambah wawasan juga buat kaum anak muda yg mungkin belum tau tentang sejarah pada masa itu" ujar Risma salah satu pengunjung Gedung Juang.
Museum Gedung Juang beroperasi mulai dari jam 09.00 sampai dengan 18.00. Arus pengunjung dibatasi dengan system antrean agar lebih teratur.
Museum Bekasi Gedung Juang telah menghabiskan 36,9 Miliar Rupiah APBD Kabupaten Bekasi untuk revitalisasi gedung tersebut.
Di dalam gedung ini terdapat beberapa peninggalan pusaka seperti plakat, tembaga, keris, dan foto prasasti Tarumanegara. Terdapat juga foto-foto bersejarah sejak zaman penjajahan dahulu, seperti foto suasana Desa kebalen, foto serah terima APWI di Stasiun Bekasi, dan foto Stasiun Kranji tempo dulu.
Salah satu pengunjung yang datang adalah Reza (19), seorang mahasiswa yang tinggal di kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, merasa sangat senang karena sekarang gedung ini sangat bagus untuk dijadikan tempat foto foto karena tempat ini sangat Instagramable .
Setelah dilakukan revitalisasi, gedung ini yang sebelumnya seperti tidak terawat sekarang dapat menjadi destinasi wisata penduduk Kabupaten Bekasi maupun luar Kabupaten Bekasi. Setelah gedung ini dibuka kembali, wisata sejarah dan edukasi di Kabupaten Bekasi dapat tersedia.
