Mohon tunggu...
AMIR EL HUDA
AMIR EL HUDA Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Laki-laki biasa (saja)

Media: 1. Email: bangamir685@gmail.com 2. Fb: Amir El Huda 3. Youtube: s https://www.youtube.com/channel/UCOtz3_2NuSgtcfAMuyyWmuA 4. Ig: @amirelhuda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Euforia (Baru) Belajar Agama

14 November 2017   08:04 Diperbarui: 14 November 2017   08:58 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.sunnyskyz.com

Pernah melihat para ababil alias 'a-b-g labil' yang sedang belajar  photo graphy ? Kmana-mana bawa kamera. Apa-apa dipoto. Sedikit-sedikit  "cekreeek". Semua dijepret. 

Lain halnya dengan photographer yang  sudah handal. Dia sudah paham mana spot yang indah untuk dipoto. Dia  sudah mengerti point yang indah buat diabadikan. Sadikit saja gambar  yang dibidik, namun hasilnya mengagumkan.

Pernah melihat orang  yang baru belajar gitar ? Kamana-mana bawa gitar. Saya pernah belajar  gitar sebentar. Dua buah lagu saya hafal betul kunci, lirik bahkan video klipnya sebagai bahan latihan. Yang pertama lagu 'di atas normal'. Yang  kedua lagu 'yang terdalam'. Kedua-duanya milik peterpan.

Kala  itu dua lagu ini yang kmana-mana saya mainkan. Tentu saja hanya latihan.  Bukan konser beneran. Siang dan malam dua lagu ini tak henti  dinyanyikan ulang dengan genjrengan yang 'pasti' membuat orang bosan.  Yakin dah. Entah berapa puluh atau ratus kali dua lagu ini jadi bahan  dzikiran. Seakan2 puuuandai, padahal baru dua lagu itu aja yang  dipelajari.

Dua hal di atas mirip dengan fenomena beberapa orang  yang (baru) belajar agama. Euforia, kegembiraan dan semangat untuk  belajar agama sedang high, sedang tinggi-tingginya. Sapaan 'akhi-ukhti'  tak bosan diulang-ulangi.  Status2nya di medsos terwarnai suasana  hatinya yang full religi. Kmana-mana yang diucap 'qoolallaah' dan 'qolaa rosululloh', dilanjutkan dengan beberapa butir ayat quran dan hadis  yang baru saja dikaji.

Sohih alias benar dan bagus kala jargon  "kembali pada al-quran dan sunnah" diterapkan. Namun sangat disayangkan  ketika ternyata jargon indah ini hanya dimaknai dengan "kembali pada  qur'an dan sunnah versi ulama ane" atau "versi madzhab ane" saja.  Tafsiran-tafsiran lain dari qur'an dan hadis yang tidak seirama dengan  mereka dianggap sesat dan salah.

Karena suka makan tape, mereka  mengira bahwa beras ketan hanya boleh dijadikan tape saja.  Orang lain  yang suka makan bubur ketan, ketan coklat, ketan susu, dan ketan goreng  diteriaki bahwa yang mereka makan itu haram. Yang halal cuma tape.  Laaaah. Bukannya sama ya bahan utamanya ketan ? Mereka tak peduli itu,  akhiiiiy. bagi mereka cuma tape saja yang "halalan toyyiban" untuk  dimakan. Produk keran yg laen haraaam.

Semangat untuk belajar  agama dan menjalankannya sangat diperintahkan. Bagus untuk diterapkan.  Berpahala kala dikerjakan. Point plus jika disampaikan . catet.

Namun jangan berkacamata kuda menatap pada satu media, akhiiy. Jangan  berguru pada satu guru saja. supaya sayap cakrawala pengetahuan dan  keilmuan terkembang. Tidak seperti kodok dalam tempurung yang riuh  bersiul riang membanggakan kepandaiannya menyebutkan isi tempurung,  sementara dia lena pada luasnya galaksi bimasakti ini.

Semangat  untuk kembali pada Quran dan sunnah itu harus. Namun tidak harus selalu  sama dengan tafsir dan terjemahan yang kamu anggap benar itu. Jangan  paksa pribumi untuk menyukai burger, pizza, spageti dan nasi kebuli.  Lidah mereka lebih akrab menerima soto, coto, gaplek, gatot, dan getuk  lindri.

Terus jaga semangat belajar yang sudah membara. Tambah  lagi obornya supaya jalan semakin jelas. Tambah minyaknya agar api tetap  berkobar. Tumpulkan dan singkirkan duri-duri kesombongan yang  bertebaran. Matikan lampu ketika tidak digunakan, karena biaya listrik  mahal.

 Oyii sam ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun