Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghadirkan Budaya Positif di Sekolah

29 Desember 2022   20:33 Diperbarui: 29 Desember 2022   20:45 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa saja yang butuh dibiasakan? Segala sesuatu yang bernilai positif yang menguatkan karakter peserta didik seperti gerakan 3 S (senyum, sapa dan salam), datang tepat waktu, berpakaian rapi, kegiatan literasi, berdoa sebelum dan sesudah belajar, bersalaman dengan guru, membuang sampah pada tempatnya, biasa mengantri, salling menghormati dan menyayangi, menjenguk yang sakit dan lainnya.

Ketiga, Keteladanan dari guru. Guru itu digugu dan ditiru. Guru bagaikan minyak wangi. Seorang guru itu harus wangi dengan ilmu dan prilakunya. Guru kudu bisa menyebarkan wewangian tersebut kepada lingkungan yang ada disekitarnya. Guru sepatutnya menjadi teladan, contoh yang baik bagi peserta didik.

Terkait dengan keteladanan, Ki Hadjar Dewantara mengatakan dalam satu semboyan yang dikenal "ingarso sung tulodho,ing madya mangun karso, tut wuri handayani". Di depan guru memberi contoh, ditengah membangun prakasa dan bekerjasama, di belakang memberi daya-semangat dan dorongan. Itu yang wajib diperankan guru di sekolah bersama anak didik mereka.

Keempat, kolaborasi dengan semua pihak. Menghadirkan budaya positif di sekolah tidak bisa dilakukan guru seorang diri tapi butuh kolaborasi dengan semua warga sekolah karenannya menjadi tanggungjawab bersama. Dengan kepemimpinan kepala sekolah seluruh warga sekolah (guru, peserta didik, wali siswa, masyaraka sekitar) diharapkan bersatupadu menciptakan budaya positif di sekolah.

Akhir kata, budaya positif itu sangat penting bagi perkembangan karakter peserta didik. Membangun karakter yang kuat tak lain adalah salah satu ikhtiar membangun akhlak terpuji anak didik guna mengantarkan mereka kepada tujuan pendidikan yakni menghadirkan profil pelajar Pancasila yang salah satu dimensinya adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

Guru kudu siap mengambil peran. Sebagai pemimpin pembelajaran di kelas mereka dituntut bisa menciptakan budaya positif di kelas dengan membuat keyakinan kelas bersama peserta didik, memberi motivasi ke peserta didik serta memantau dan mengevaluasi perjalanan keyakinan kelas yang telah disepakati selama tahun pelajaran berlangsung. Dari kelas-kelas yang berbudaya positif akan melahirkan sekolah yang memilki budaya positif. Ringkasnya tugas guru tidak ringan, mereka adalah ujung tombak. Sepatutnya kita semua mengahargainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun