Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersyukurlah Menjadi Guru

30 Desember 2021   06:40 Diperbarui: 30 Desember 2021   06:51 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Dalam terminologi Islam ada beberapa istilah yang disematkan ke guru. Hal itu terkait dengan fungsi dan tugas berbeda yang diemban. Prof Muhaimin menyebutnya sebagai berikut:

  • Ustadz adalah orang yang berkomitmen terhadap profesionalitas, yang melekat pada dirinya sikap dedikatif, komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja serta sikap kontinous, improvement.
  •  
  • Mu'alim adalah orang yang mempuyai ilmu dan mampu mengembangkan serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan dimensi teoritis dan praktis atau sekaligus melakukan transfer ilmu/pengetahuan, internalisasi amaliah (implementasi).
  •  
  • Murabby adalah orang yang mendidik dan mempersiapkan peserta didik agar mampu berkreasi serta mampu mengatur dan memelihara hasil kreasinya untuk menimbulkan pengaruh uang positif bagi dirinya, masyarakat dan alam sekitarnya.
  •  
  • Mursyid adalah orang yang mampu menjadi model atau sentral identifikasi diri, menjadi pusat panutan, teladan dan konsultan bagi anak didiknya.
  •  
  • Mudaris adalah orang yang memilki kepekaan intelektual dan informasi, serta memperbaharui pengetahuan dan keahliannya secara berkelanjutan dan berusaha mencerdaskan peserta didiknya, memberantas kebodohan mereka, serta melatih ketrampilan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
  •  
  • Mu'adib adalah orang yang mampu menyiapkan peserta didik untuk bertanggung jawab dalam membangun peradaban berkualitas di masa depan[4]. 

Menurut saya, sebagai tenaga professional guru sepantasnya melaksanankan semua peran, tugas dan fungsi di atas, yakni sebagai ustadz, mu'alim, murabby, mursyid, mudaris, dan mu'adib. Sehingga guru bisa memaksimalkan perannya dalam mengantarkan manusia ke arah kehidupan yang lebih baik. Lebih sejahterah, bahagia dunia dan akherat.

Demikian, guru dituntut memilki komitmen kuat, semangat tinggi, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlash. Menjadi guru tidak boleh asal-asalan. Asal mengajar. Asal datang. Sebab di pundak mereka ada tanggungjawab yang berat. Menjadi guru tidak sebatas profesi atau pekerjaan yang terkait dengan penghasilan. Jadi guru juga bernilai ibadah jika dilaksanakan dengan penuh pengabdian dan keikhlasan. Pengabdian dan keikhlashan adalah sisi lain kemulian seorang guru.

 Walhasil bersyukurlah jika anda menjadi guru. Guru itu sangat mulia. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Seorang bisa menjadi pejabat, pengusaha sukses, tokoh masyarakat atau lainnya, semua berhutang jasa kepada guru. Tak heran jika Sayidina Ali Karramallahu Wajhah pernah mengatakan, aku siap menjadi hamba kepada orang yang mengajariku walau satu huruf.

Refrensi

[1] Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Rosda Karya, 1995, Bandung, halaman 138

[2] Zakia Derajad, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, 1996, Jakarta, halaman 39

[3] Munif Chatib, Gurunya Manusia, Kaifa Learning, Bandung, 2014, halaman 39

[4] Prof Muhaimin, Pengembangan Kurikulum  Pendidikan Agama Islam, PT Raja Grafindo Persada, 2005, halaman 50-51.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun