Mohon tunggu...
Amirudin Mahmud
Amirudin Mahmud Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pemerhati sosial-politik

Penulis Buku "Guru Tak Boleh Sejahtera" Bekerja di SDN Unggulan Srengseng I Indramayu Blog. http://amirudinmahmud.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik "Mencari Aman" Saat Pandemi

12 Agustus 2021   20:10 Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:23 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid 19 menghadirkan banyak cerita, realita. Ada duka, ironi juga hikmah. Di pentas politik nasional misalnya ada yang cari muka, ada yang mengejar citra. Ada yang terlihat sibuk kerja. Ada yang mencari cela. Kapan bisa berkuasa? Walhasil politik Indonesia tak pernah sepi walau dihantam pandemi. 

Terakhir saya menyaksikan para politisi, partai politik, kaum oposisi sampai kepala daerah memainkan politik "cari aman". Politik cari aman adalah berpolitik dengan target bagaimana bisa mengamankan posisi. Tidak disalahkan. Tidak menjadi sasaran tembak yang bisa menghancurkan kekuasaan yang sudah di tangan.

Pandemi memang telah menyengsarakan. Menghempit kehidupan. Rakyat Indonesia pun menjerit. Terlebih waktu telah berjalan hampir dua tahun. Tidak sebentar. 

Perekonomian masyarakat turun dratis. Keadaan sulit nan menghempit tersebut dimanfaatkan oleh partai oposisi, kaum oposan untuk menyerang pemerintah. Sebenarnya tak elok musibah dijadikan media berpolitik. Itu seperti menari di atas penderitaan. Tapi bagaimana lagi, politik memang kejam.

Mereka menganggap pemerintah tak mampu mengatasi penyebaran virus asal Wuhan Cina tersebut. Ada yang menyebutnya sebagai negara gagal. Presiden Jokowi menjadi sasaran tembak kaum oposan, partai oposisi. 

Jokowi diberi gelar king of lips service.  Jokowi dituntut mundur. Aksi Jokowi and game pun nyaris digelar walau gagal. Entah apa karena tak memperoleh dukungan rakyat, atau ada sebab lain.

Kemana partai pengusung? Kenapa senyap seakan tak ada apa-apa. Mereka diam seribu bahasa. Tak beraksi. Jokowi seperti tak didukung partai. Dia seorang diri. Melawan serbuan dari berbagai arah dari pihak-pihak yang berseberangan.

Kemana para kepala daerah? Hanya sebagian kecil yang nampak pontang-panting hadapi peneyebaran covid 19. Apa mereka sudah berada pada zona nyaman  karena tidak mendapat hujatan, serangan protes dari masyarakat? Bukankah mereka adalah kepanjangan pemerintah pusat yang berperan sebagai pelaksana program-program pusat? Kenapa bantuan sosial lamban dicairkan?

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah karena mereka semua sedang mencari aman. Terkait pandemi semua hal diarahkan ke pemerintah pusat atau Jokowi. Seakan-akan semua salah Jokowi. Semua tanggung jawab Jokowi. 

Belakangan ada sebuah manuver politik yang sangat ironi dan anomali. Kader PDIP secara ramai-ramai  menyerang (baca:mengkritisi) pemerintah secara terbuka,  ada apa gerangan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun