Mohon tunggu...
Amirudin Fahry
Amirudin Fahry Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Aktif Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wajah Makam Sunan Muria dalam Perspektif Wisata

4 Desember 2020   20:52 Diperbarui: 4 Desember 2020   21:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia tidak dapat dipisahlan dengan kebudayaan, oleh karena budaya merupakan cerminan eksistensi dari tata nilai yang berlaku dimasyarakat. Disetiap tempat pasti memiliki kebudayaan yang berbeda, dan sebagian masyarakat masih mempertahankan budaya mereka msing-masing, seperti halnya tradisi ziarah. Tradisi ziarah merupakan sebuah kelanjutan budaya atau tradisi nenek moyang yang biasanya mengunjungi tempat-tempat suci atau candi tertentu dengan tujuan mendoakan roh nenek moyang atau leluhur. Dalam perspektif Islam, ziarah diartikan sebagai mengunjungi makam leluhur dan kegiatannya yaitu mengirimkan doa-doa kepada leluhur.

Di Indonesia, terdapat banyak fenomena peziarahan, mengingat Indonesia mengakui adanya agama di dunia. Dalam kegiatan peziarahan yang dilaksanakan, ada dua kategori terhadap lokasi ziarah yaitu yang berlokasi ditanah Jawa dan di luar Jawa. salah satu tempat ziarah di tanah Jawa berlokasi di makam Wali songo, salah satunya Sunan Muria yang terletak di kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dalam kaitannya dengan kegiatan ziarah kerap pula dikaitakan dengan berbagai aspek salah satunya aspek wisata.

Wisata religi merupakan jenis wisata yang berkaitan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan suatu umat atau kelompok masyarakat yang dijadikan kegiatan rutin setiap tahunnya untuk dikunjungi. Lokasi makam Sunan Muria yang terletak di lereng Gunung Muria menjadikan makam Sunan Muria bukan hanya dijadikan tujuan ziarah namun juga sebagai tujuan wisata masyarakat umum, karena disekitar lokasi Makam Sunan Muria menyatu dengan Masjid Sunan Muria, makam Sunan Muria dapat dijangkau dengan berjalan kaki melewati sekitar 700 anak tangga dari pintu gerbang utama, sepanjang anak tangga tersebut terdapat berbagai pedagang yang menjual oleh-oleh ataupun kenang-kenangan sperti jenang Kudus, peci, baju muslim, sarung, gelang, gantungan kunci, Al-qur'an dan masih banyak lainnya yang tentunya merupakan  khas Kota Kudus. Selain dapat dijangkau dengan berjalan kaki, Makam Sunan Muria juga dapat dijangkau dengan naik ojek dengan tarif sekitar Rp.15.000-Rp.20.000/motor.

Lokasi Makam Sunan Muria yang terletak dilereng Gunung Muria, membuat sekitarmya memiliki berbagai tempat wisata lainnya, seperti Air Terjun Monthel. Air Terjun Monthel memilki ketinggian sekitar 25 meter, dan Sumber air terjun ini berasal dari aliran kecil yang keluar dari celah-celah batu padas di salah satu Puncak Muria. Air terjun Monthel dapat dicapai dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit, selama perjalanan pengunjung menyusuri jalan setapak dengn pemandangan kebun kopi. Sesampainya di Air Terjun Monthel, pengunjung dapat mandi atau bermain air sambil meikmati sejuknya udara di Kawasan Gunung Muria. Kedua, wisata Air Tiga Rasa, merupakan wisata yang memilki sumber mata air yang memilki Tiga rasa yang berbeda. Ketiga, wisata alam rejenu, wisata Alam Rejenu meiliki ketinggian sekitar 1.150 mdpl, kawasan wisata ini terletak di Pegunungan Argo jembangan (salah satu puncak dari Gunung Muria), disini pengunjung dapat menikmati panorama alam dan berbagai jenis tumbuhan pegunungan.

Pembangunan dan pengembangan pariwisata di Gunung Muria sekarang bukan hanya difokuskan pada wisata religius namun juga pariwisata umum lainnya, pertumbuhan sosial dan ekonomi mempengaruhi kehidupan masyarakat, tingkat kesejahteraan masyarakat, kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat. Selain itu, akan berpengaruh pada sektor sosial ekonomi, pengembangan pariwisata juga akan mempengaruhi sektor sosial budaya, seperti pendidikan, norma sosial, kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, dan tingkat kriminalitas. Namun, dengan adanya Makam Sunan Muria dan keindahan Gunung Muria dapat menjadi peluang bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan membuka berbagai tempat wisata.

Sumber :

Abdul Muhaimin. Tanpa Tahun. Tuntunan Ziarah Wali Songo. Surabaya: Putra Bintang Press surabaya.

A. Hari Karyono.1997. Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia

Abdul Muhaimin. Tanpa Tahun. Tuntunan Ziarah Wali Songo. Surabaya: Putra Bintang Press surabaya. A. Hari Karyono.1997. Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun