Sebenarnya untuk memajukan industri kecil dan menengah (IKM) disuatu daerah tidaklah sulit apabila produk yang dihasilkan disukai dan dibeli oleh masyarakat, baik masyarakat lokal maupun luar daerah. Tetapi bagaimana kalau produknya tidak disukai dan tidak laku ? malah pengrajin maupun pengusahanya tidak dapat tumbuh dan berkembang, alias mati tak segan hidup tak enak.
Untuk itu perlu sentuhan kegiatan yang akan menjadi pemicu tumbuh majunya sentra industri kecil dan menengah. Disetiap daerah tentu sudah ada kultur budaya masyarakat yang telah mengembangkan produk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun sebagai mata pencaharian seperti ; pengrajin purun, meubel, gerabah dll.Â
Sehingga berpotensi untuk tumbuh  dan berkembang serta menjadi lahan penghidupan alternatif. Yang bisa menjadi pembina dan pengembangan industri kecil dan menengah adalah pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah di kabupaten/kota.
Melihat permasalahan industri kecil dan menengah di daerah memang diperlukan suatu unit kerja yang fokus dan dikelola secara profesional dengan prinsip nirlaba dengan memberikan pelayanan kepada perusahaan atau pelaku industri kecil dan menegah untuk mencetak pelaku usaha yang baru maupun memperbesar usaha pelaku usaha yang sudah ada.Â
Unit kerja tersebut di dalam pemerintahan daerah berbentuk Unit Pelayanan Teknis (UPT) dibawah dinas yang membidangi perindustrian terutama dibentuk disentra-sentra industri yang menyerap tenaga kerja yang banyak.
Diharapkan dengan adanya unit pelayanan teknis ini dapat lebih membangun,menggerakan dan mengembangkan para pengrajin dan perusahaan di sentra industri. Dengan pelayanan keteknikan  dan inovasi ikm. Sebagai tempat bagi pengrajin ikm mendapatkan pembinaan,pelatihan dan pendampingan dalam meningkatkan produktifitas.
