Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Perilaku Masyarakat Boros BBM

6 Juli 2015   10:58 Diperbarui: 6 Juli 2015   10:58 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Tadi pagi saat dalam perjalanan ke kantor, saya sempatkan mengisi BBM di SPBU Pertamina. Hal ini karena indikator BBM di motor sudah jatuh ke garis merah. Bila tidak segera diisi, bisa-bisa mogok di tengah jalan karena kehabisan bahan bakar. Sangat tidak menyenangkan puasa-puasa harus mendorong motor sampai ke tempat penjualan bensin eceran atau SPBU terdekat :)

Di SPBU, sudah banyak pengguna sepeda motor (biker) yang antri pada tempat pengisian yang disediakan. Saya mengantri ditempat pengisian yang penyediakan 2 selang pengisian BBM, satu untuk pertamax, satunya lagi premium. Kalau tidak salah ada tujuh biker di depan, berarti saya adalah urutan ke delapan. Sementara itu dibelakang saya masih ada tiga atau empat motor lagi, dan akan terus bertambah. Saat itu panjangnya antrian sekitar 25-30 meter.

Saya perhatikan, mayoritas biker yang mengantri masih menyalakan mesin motornya. Saat antrian bergerak maju, mereka menarik gas dan melajukan kendaraannya dengan pelan. Berbeda dengan saya dan satu atau dua orang lainnya yang sudah mematikan mesin motor. Kami mendorong motor saat bergerak maju.

Saya tertarik mengamati dengan seksama proses pengisian BBM ke masing-masing motor. Terdapat perbedaan antara biker yang sudah mematikan mesin dengan yang tetap duduk diatas motor yang tetap menyala. Biker yang mematikan mesinnya lebih banyak yang membeli Pertamax, sedangkan yang motornya tetap hidup semuanya membeli premium.

Mungkinkah hal ini pertanda bahwa masyarakat pengguna premium menganggap harganya relatif murah sehingga merasa tidak perlu berhemat dalam menggunakannya. Hal ini terlihat dari sikap mereka yang terus menghidupkan motor dan dijalankan untuk jarak yang sangat dekat. Motor baru dimatikan begitu sudah berada dalam jangkauan pengisian BBM. Perilaku ini jelas mencerminkan pemborosan penggunaan BBM yang terjadi di masyarakat.

Selain itu, mungkinkah ini cermin kemalasan masyarakat? Untuk mencapai jarak yang sangat dekat pun seperti antri di SPBU tersebut, harus tetap menggunakan sepeda motor. Saya jadi teringat video parodi di you tube yang dibuat oleh seorang wanita bule pemerhati kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia khususnya yang ada di Jakarta. Dalam sebuah video ditunjukkan perilaku menggunakan sepeda motor hanya untuk membeli bakso yang jaraknya hanya beberapa meter saja.

Hal sebaliknya terjadi pada pengguna pertamax yang terlihat menghemat BBM dengan mematikan motor saat antri di SPBU. Saat harus maju dalam antrian, mereka tinggal mendorong motornya. Sepertinya mereka merasa harga BBM yang dibelinya relatif mahal sehingga tidak ingin menggunakannya untuk hal-hal yang tidak perlu.

Sepertinya masyarakat kita belum sadar bahwa BBM adalah energi yang tidak terbarukan yang akan segera habis. Terlebih bila digunakan secara boros untuk hal-hal yang tidak penting. Bila produksi dan persediaannya makin menipis, maka mau tidak mau harganya harus meningkat.

Saat harganya dinaikkan, barulah banyak yang protes tidak menerima keputusan tersebut. Namun setelah harga BBM seperti premium tetap dinaikkan, mereka tetap berperilaku boros dalam menggunakan BBM. Bisa jadi mereka menganggap harga premium saat ini masih relatif murah dan terjangkau. Hal ini bisa dilihat dari perilaku penggunaan kendaraan bermotor untuk hal-hal yang tidak penting dan tidak perlu. Hanya jarak relatif dekat harus menggunakan motor. Anak-anak usia sekolah bahkan baru SD pun sudah dibiarkan menggunakan sepeda motor. Saat ditempat parkir cukup lama tetap menyalakan mesin kendaraan. Seolah segala sesuatunya dianggap layaknya drive thru sehingga melakukan apapun harus dari atas kendaraan tanpa perlu mematikan mesin.

Mari berhemat BBM untuk kehidupan yang lebih baik. Kehidupan yang lebih baik tersebut untuk kita semua. Untuk bangsa dan negara, lingkungan, juga diri kita sendiri. Bahkan penghematan tersebut akan memberikan manfaat bagi anak cucu kita di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun