Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengusik Ibu Jokowi di Suasana yang Fitri

8 Juli 2016   09:08 Diperbarui: 8 Juli 2016   09:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Facebook yang disetting publik

Zinedine Zidane, salah satu pemain sepakbola terbaik di dunia terkenal sebagai orang yang baik, santun dan ramah. Akan tetapi Zidane tiba-tiba beringas dan menghajar Materazzi di lapangan Sepak Bola pada pertandingan resmi yang sangat krusial, Final Piala Dunia. Ternyata hal tersebut dikarenakan Zidane tidak bisa menahan diri lagi karena beberapa kali mendengar hinaan yang ditujukan kepada Ibunya.

Agama apapun pastilah mengajarkan umatnya untuk memuliakan Ibu. Bukan hanya Ibu kandungnya sendiri, juga harus menghormati Ibu dari orang lain, walaupun Ibu Tiri dan Ibu Angkat. Menurut agama Islam, seorang Ibu harus diutamakan Ibu. Bahkan takarannya tiga kali dibandingkan Ayah.

Saya masih ingat dimasa kanak-kanak, dimana provokasi dan konfrontasi dilakukan dengan melemparkan benda-benda ke tanah dengan mengatakan “Ini Bapakmu!” kemudian menginjaknya. Tidak pernah sekalipun ada yang mengatakan “Ini IBUmu!”. Hal ini semacam ajaran moral bagi anak-anak untuk selalu menghormati IBU.

Melihat sangat terhormatnya posisi Ibu, maka sangat wajar bila Zidane begitu murka. Saya pun akan marah bila mengalami hal yang sama. Siapa yang tidak akan marah bila Ibunya dihina apalagi difitnah? Apa ada yang mau Ibunya dihina oleh orang lain? Sebenci-bencinya seorang anak pada Ibunya, saya yakin dalam hatinya tidak rela bila ada yang menghina Ibunya sendiri.  

Lantas bagaimana jika ada yang menghina ibu orang lain, khususnya di media sosia seperti Facebook (FB)? Apakah akan semangat memberikan like, berkomentar mendukung lalu menge-share-nya dengan atau tanpa caption yang menambah penghinaan? Apakah ketidaksukaan dan kebencian kita pada orang lain berarti boleh menghina keluarganya khususnya Ibunya???

Terus terang saya sangat miris dengan fenomena seperti dalam gambar yang dicapture dari FB ini. Sebuah status yang melecehkan seorang Ibu dari orang yang dibencinya. Kebetulan saja yang dibencinya adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Dan kejadian seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya, bukan yang pertama kali. 

Mirisnya lagi, status ini dilike oleh ribuan pengguna FB dan juga dishare berkali-kali untuk mendukung pelecehan tersebut. Sungguh pameran global terkait kerusakan pikiran dan mental. Sangat menyedihkan dan luar biasa memalukan! Ada apa dengan si pelaku dan ribuan pengguna FB yang mendukung perbuatan yang sungguh-sungguh di luar batas kewajaran tersebut???

Ini bukan soal yang dilecehkan adalah Ibu dari seorang Presiden. Tapi fokusnya adalah PELECEHAN KEPADA SEORANG IBU. Ibu siapapun tak pantas diperlakukan demikian!!!

Nasehat Ibu pada Jokowi

Sebagai anak, saya yakin Jokowi terluka hatinya. Tetapi mengapa Jokowi tidak melakukan sesuatu untuk membalasnya atau setidaknya berusaha menghentikannya? Apalagi Jokowi sebagai Presiden RI memiliki kekuasaan dan wewenang untuk bertindak. Tidak berbeda dengan yang dulu dimiliki oleh Presiden di era Suharto. 

Bila mau, sangat mudah membungkam orang-orang yang tidak disukai apalagi yang menghina dan mengusik dengan fitnah. Apa jangan-jangan memang benar hinaan dan fitnah yang dilontarkan tersebut? Seperti yang diyakini oleh pelaku dan para pendukungnya? Padahal saya sendiri dan tentu saja sangat banyak rakyat Indonesia begitu geram dan marah dengan penghinaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun