Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Membuat Anak-anak Senang Berjalan Kaki

11 Januari 2016   15:22 Diperbarui: 11 Januari 2016   16:03 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari minggu adalah jadwal anak-anak saya belajar berenang. Kebetulan saya sendiri sebagai ayah yang menjadi pelatih renang mereka :) Jarak antara rumah dengan kolam renang sekitar 1-1,5 km. Meskipun ada sepeda motor dan sepeda engkol, saya selalu mengajak anak-anak untuk berjalan kaki menuju kolam renang.

Awalnya anak-anak menolak untuk berjalan kaki. Mereka merengek agar saya menggunakan sepeda motor atau setidaknya sepeda engkol. Alasan mereka adalah capek bila berjalan kaki dan ingin cepat sampai ke kolam renang. Saya tetap bersikeras untuk jalan kaki. Bila anak-anak tidak mau, maka kegiatan ke kolam renang dibatalkan saja. Karena kegiatan berenang dan bermain air di kolam renang adalah favorit mereka, akhirnya mereka menurut juga mau berjalan kaki.

Berjalan kaki menuju kolam renang masih terkait dengan olahraga renang yang akan dilakukan anak-anak. Namanya anak-anak, bila sudah di kolam renang selalu tidak sabaran untuk masuk ke dalam air. Akibatnya mereka tidak cukup melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas di air. Hal ini memberi pengaruh yang kurang baik bagi kesehatan anak-anak. Tubuh menjadi lebih cepat dingin sehingga mudah masuk angin dan cepat terjadi keram. Latihan renang pun menjadi tidak optimal, kurang menyenangkan dan kadangkala setelah di rumah jadi kurang enak badan atau mengalamai sakit seperti flu dan demam. Dengan berjalan kaki menuju kolam renang, maka sudah sekalian pemanasan. Tinggal melakukan peregangan beberapa menit dan anak-anak pun siap untuk berenang.

Selain itu, ada beberapa manfaat yang membuat saya selalu membiasakan anak-anak berjalan kaki terutama untuk jarak dekat, setidaknya dalam rentang 1-3 km.

1. Mencegah ketergantungan kepada kendaraan khususnya kendaraan bermotor.

Saat masih jarang berjalan kaki, anak-anak selalu mengeluh dengan mengatakan lebih enak naik motor atau angkutan umum karena tidak capek. Saya menyadari bahwa selama ini anak-anak relatif jarang berjalan kaki karena selalu naik motor ataupun menggunakan sepeda engkol mereka. Dengan sepeda pun sepertinya mereka sangat ketergantungan.

Untuk jarak yang hanya 100-200 meter dari rumah, harus menggunakan sepeda. Hal ini membuat mereka menjadi malas berjalan kaki. Padahal sangat banyak manfaat dari berjalan kaki khususnya untuk kesehatan tubuh. Dikhawatirkan di masa depan saat mereka dewasa menjadi terbiasa malas berjalan kaki. Meskipun untuk jarak yang relatif dekat harus selalu menggunakan kendaraan yang mengakibatkan boros bahan bakar dan pencemaran udara.

2. Melatih mereka menjadi pengguna jalan yang baik dari sisi pejalan kaki.

Saat berjalan kaki, anak-anak akan merasakan sisi lain sebagai pengguna jalan tanpa menggunakan kendaraan. Mereka jadi tahu tata tertib dalam berjalan kaki khususnya di jalanan umum. Bahwa pejalan kaki sebaiknya menggunakan trotoar atau sisi kiri jalan, selalu berjalan dipinggir dengan hati-hati, dan menyeberang pada tempat yang ditentukan atau ekstra hati-hati dengan memperhatikan kiri dan kanan jalan. Mereka juga akan menjumpai pengguna kendaraan yang tidak toleran sehingga menyulitkan pejalan kaki. Hal ini menjadi pelajaran bagi mereka bila sedang menggunakan kendaraan untuk berlaku sopan di jalan dan selalu mengutamakan pejalan kaki.  

3. Sambil berekrasi dan bermain halang rintang.

Ada beberapa alternatif jalan yang bisa digunakan untuk menuju ke tujuan. Rute-rute tersebut memiliki keunikan masing-masing. Dengan berjalan kaki, anak-anak sekaligus berlatih mengenal navigasi dan tanda-tanda yang harus dikenali agar tidak salah salan atau tersesat, serta membedakan mana jalan yang lebih dekat atau jauh. Dalam berjalan kaki saya berusaha membuat kegiatan yang menarik dan tidak membosankan. Misalnya melompati got atau saluran air, mampir sebentar dipinggir jalan mengamati hewan dan tumbuhan yang dijumpai, hingga menangkap serangga-serangga kecil seperti belalang, jangkring dan capung di lapangan sepakbola yang kami lalui. Hal ini membuat anak-anak menjadi bersemangat untuk berjalan kaki karena akan menemui pengalaman yang menyenangkan bahkan pengetahuan baru. Misalnya kala anak-anak begitu kegirangan menyentuh tanaman putri malu yang tumbuh liar di lapangan, mengamati bunganya yang berwarna pink yang sedang dihinggapi oleh serangga seperti lalat atau kupu-kupu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun