Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gratis

7 Juli 2019   08:11 Diperbarui: 7 Juli 2019   08:18 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: smart-money.co

Di SPBU Pancasila sedang ramai antrian membeli BBM. Diantara yg antri ada Pak Amir & Pak David. Tukang ojek biasa yang hendak memulai hari mencari nafkah.  Mereka berdua membawa motor bututnya yang tampak ringkih.  

Saat gilirannya, Pak Amir mendekat ke petugas. "Maaf Pak, saya lagi gak punya uang. Uang untuk beli BBM hari ini dipakai buat keperluan sekolah anak yang mendesak. Ini mau ngisi untuk ngojek cari uang lagi."

Si petugas tanpa bicara mengambil satu kertas kecil khusus dan menuliskan sesuatu. Setelah mengisi bensin, Pak Amir disuruh ke suatu tempat dekat kantor SPBU.

"Maaf Pak, ini." Pak Amir dengan sopan menyerahkan kartunya. "Oh iya. Bapak muslim kan? Kalau gitu silahkan baca 1 juz di sebelah sana." Petugas memberikan arahan.

Belum beranjak Pak Amir, Pak David datang merapay. Diserahkannya juga kartu yg sama. Mereka berdua saling bertatapan lalu tersenyum ramah penuh arti. Mereka senasib rupanya.

"Pak David agamanya Kristen ya? Silahkan baca Injilnya di sebelah sana!" Petugas menunjuk ke tempat yang berbeda. "Baik Pak, terima kasih." Pak David segera berjalan cepat menyusul Pak Amir.

"Puji Tuhan ada SPBU ini ya Pak. Orang susah kayak kita bisa isi bbm gratis. Cukup baca kitab agama aja." Pak David membuka percakapan.

"Alhamdulillah Pak. Pemilik SPBUnya dermawan dan karyawannya juga ramah. Kita yg gratisan gini tetap dilayani." Pak Amir menimpali.

"Oke pak, saya ke mushola dulu mau baca Quran." Ucap Pak Amir. "Saya juga Pak, mau ke ruangan itu untuk baca Injil." Respon Pak David.

Setelah berjabat tangan, mereka berpisah jalan. Sama-sama melangkah penuh semangat dengan senyuman mengembang. Hari ini mereka tetap bisa mencari nafkah dengan modal membaca kitab agama yang diyakininya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun