Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Matinya Kepakaran Akibat Ulah (Oknum) Pakar Itu Sendiri

19 Juni 2019   20:22 Diperbarui: 19 Juni 2019   20:53 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari diplomaticourier.com

Lalu ada teman dekat dokter tersebut memberikan pernyataan kepada publik bahwa selang cuci darah dipakai hingga 40 kali. Padahal secara standard medis dan fakta di lapangan, hal tersebut jelas tidak benar. Selang cuci darah hanya digunakan sekali pakai. Namun dokter tersebut diam saja, tidak berusaha memberikan pencerahan bahwa pernyataan tersebut tidak benar. Apalagi jika diam saja karena pelakunya adalah teman sendiri.

***
Fenomena matinya kepakaran sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat bahkan bagi negara dan bangsa. Tom Nichols dalam bukunya tersebut menuliskan suatu contoh yang terjadi di Afrika Selatan pada tahun 1990-an. Seorang Presiden Afrika Selatan menolak berbagai bantuan untuk mencegah penyebaran virus HIV di negaranya.

Hal ini karena sang Presiden percaya pada pendapat dari sekelompok kecil pihak yang tidak percaya bahwa AIDS disebabkan oleh virus HIV. Padahal pendapat mereka tidak berdasarkan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini mengakibatkan 300-an ribu korban meninggal dunia akibat AIDS, dan puluhan ribu anak-anak lahir telah positif terpapar virus HIV. Andaikan saja bantuan untuk mengatasi dan mencegah AIDS tidak ditolak, tentulah tragedi kemanusiaan tersebut bisa dihindari.

Matinya kepakaran ini akan makin berbahaya jika dilakukan akibat kebencian, lalu dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. Jangankan masyarakat awam yang tidak memiliki pengetahuan bagaimana mendapatkan informasi secara baik, benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Orang-orang yang berpendidikan tinggi pun bisa terpedaya dan tertipu oleh informasi yang berasal dari fenomena matinya kepakaran.

Agar tidak menjadi korban fenomena matinya kepakaran apalagi ikut aktif menyebarkan informasi dari fenomena matinya kepakaran ini, Tom Nichols menganjurkan agar kita semua berusaha melihat semua informasi secara berimbang.

Sebaiknya jangan hanya menerima informasi dari pihak yang disukai atau hanya memilih informasi yang ingin disukai. Semua informasi harus diadu dengan informasi dari pihak lain. Dan paling penting, dalam menyikapi informasi agar tetap berpegang teguh pada ilmu pengetahuan yang terus berkembang, menggunakan standard atau prinsip yang berlaku, dan memperhatikan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun