Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Kejepit 31 Mei, Akankah Dijadikan Hari Libur?

4 Mei 2019   17:15 Diperbarui: 6 Mei 2019   21:05 5368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita tambahan libur lebaran 2018. Sumber Gambar: tribunnews.com

Bulan Puasa tinggal kurang dari dua hari lagi. Tepatnya hari Senin tanggal 6 Mei 2019, Puasa Ramadhan hari pertama dimulai. Setidaknya bagi warga Muhammadiyah yang dengan metode hisab telah menentukan hari pertama Bulan Ramadhan.

Untuk warga NU, memang masih menunggu hasil rukyat. Namun insya allah kemungkinan besar hari pertama puasa juga jatuh pada hari Senin juga. Hal ini karena saat dilakukan rukyat, bulan baru telah berusia sekitar 5 derajat. Usia yang cukup tinggi untuk dapat dipantau dari berbagai penjuru Indonesia, asalkan tidak tertutup oleh awan.

Baiklah, kita tak perlu berpanjang dan berpolemik terkait penentuan hari pertama Ramadhan versi NU, versi Muhammadiyah ataupun versi lainnya. Silahkan saja masing-masing menjalani sesuai keyakinannya. Ibadah adalah hal yang pribadi sehingga tidak bisa dipaksa-paksakan pada pihak lain. Lebih baik konsentrasi pada keyakinan dan ibadahnya sendiri. Dan yang terpenting, keyakinan pada ajaran agama yang mulia dan menginginkan kedamaian dunia seharusnya membuat umatnya berusaha melakukan hal-hal yang mulia demi terwujudnya kedamaian dunia.

Yang menarik dicermati terkait datangnya Bulan Puasa tentu saja adalah Hari Idul Fitri yang merupakan Perayaan Kemenangan setelah berpuasa di Bulan Ramadhan. Lho, kok? Puasa belum dimulai tapi sudah membahas lebaran? Bagi mereka yang hidupnya normal, wajar saja jika merasa keheranan. Akan tetapi bagi para perantau yang jauh dari kampung halaman atau setidaknya jauh dari keluarga (suami/istri dan anak), memikirkan lebaran jauh-jauh hari adalah suatu keharusan.

Para perantau harus mulai berhitung berapa jumlah hari libur? Apakah akan ditambah dengan cuti? Apakah cuti sebelum atau setelah lebaran? Apakah permohonan cuti akan dikabulkan oleh atasan di kantor atau tempat kerja? Semua faktor-faktor tersebut sangat penting untuk mengambil keputusan membeli tiket pulang kampung.

Bila semua perhitungan telah matang dan relatif bisa dipastikan, maka dapat segera membeli tiket jauh-jauh hari sebelumnya karena harganya relatif masih murah dan pastinya menghindari kehabisan tiket jika membeli mendekati hari lebaran. Apalagi bagi perantau yang lokasinya jauh dan transportasinya harus menggunakan pesawat terbang yang tentu saja harganya lebih mahal dari transportasi lainnya seperti Bus atau Kapal Laut. Bila pun harganya memang mahal, dengan mengetahui kepastian hari libur maka bisa mengusahakan untuk menabung demi membeli tiket pulang kampung demi berlebaran bersama keluarga atau di kampung halaman.  

Tanggal 31 Mei 2019, Hari Kejepit. Sumber gambar: vectorpost.blogspot.com
Tanggal 31 Mei 2019, Hari Kejepit. Sumber gambar: vectorpost.blogspot.com

Nah, yang ingin saya bahas dalam artikel ini adalah fenomena hari kejepit menjelang hari cuti bersama dan hari libur. Dalam hal ini adalah cuti bersama dan hari libur dalam rangka perayaan lebaran atau Hari Idul fitri 1440 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada tanggal 5 Juni tahun 2019. Bila memperhatikan kalender bulan Mei dan Juni 2019, maka terdapat "Hari Kejepit" menjelang cuti bersama Idul Fitri yang dimulai hari Senin tanggal 3 Juni 2019.

"Hari Kejepit" tersebut adalah hari Jumat tanggal 31 Mei 2019 yang bukan tanggal merah atau hari libur, yang otomatis harus tetap masuk kerja. Hari sebelumnya yaitu Kamis tanggal 30 Mei adalah tanggal merah atau hari libur Perayaan Kenaikan Isa Almasih. Lalu tanggal 1 juni hari Sabtu juga tanggal merah atau hari libur Perayaan Hari Lahir Pancasila. Untuk pegawai tertentu seperti ASN atau pegawai pemerintah, tanpa tanggal merah pun hari Sabtu memang hari libur (5 hari kerja).

Para perantau tentu saja merasa deg-deg-an dan penuh harap melihat tanggal 31 Mei yang merupakan "Hari Kejepit". Mungkin perasaan tersebut mirip-mirip saat menunggu datangnya Malam Minggu yang penuh pertanyaan, akankah bisa bertemu dengan kekasih tercinta. Bisa dipastikan, para perantau berdoa dan berharap agar tanggal 31 Mei juga sekalian dijadikan hari libur seperti yang pernah terjadi di tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun