Mohon tunggu...
Amirotunnisa
Amirotunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Efektif di Rumah bersama Orang Tua

16 Maret 2021   15:07 Diperbarui: 16 Maret 2021   15:26 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Corona Virus-2019 (Covid-19) pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Kemudian ditetapkan sebagai penyakit antar manusia pada 31 Desember 2019. 

Infeksi Covid-19 ini menimbulkan penyakit Severe Acute Resiratory Syndrome-Corona Virus 2 (Sars-Cov.2) yang menyerang pernafasan. Pada awalanya, virus ini berasal dari daging hewan yang dijual di pasar hewan Wuhan, China. 

Gejala yang ditemukan pada pasien terinfeksi Covid-19 diantaranya demam > 37 derajat celcius, batuk, sesak nafas, mudah kelelahan, tubuh terasa sakit, sakit kepala, kehilangan kemampuan indera pengecap dan indera pembaru, sakit tenggorokan, pilek/hidung tersumbat, mual, dan diare. Hingga saat ini, Covid-19 masih mewabah di seluruh dunia, bahkan sudah bermutasi menjadi jenis virus baru yang lebih kuat dengan kekebalan yang lebih tinggi.

     Penyebaran virus ini pada akhirnya memunculkan sebuah pandemic yang melumpuhkan seluruh dunia. Seluruh sector pendukung kehidupan manusia terpaksa dilumpuhkan untuk menekan angka penularan. Sektor-sektor public seperti pendidikan, ekonomi, pemerintahan harus melakukan perubahan untuk menyesuaikan pandemic saat ini. Salah satu sector yang paling disoroti adalah sector pendidikan. Pendidikan menjadi salah satu sector penting yang paling berpengaruh bagi keberlangsungan sebuah Negara. Dengan adanya pandemic ini, sekolah sebagai lembaga dalam sector pendidikan harus dapat membuat pembaharuan agar aktifitas pembelajaran tetap dapat berlangsung dengan baik ditengah pandemic yang sedang terjadi.

     Di masa pandemi seperti sekarang, kegiatan pembelajaran harus terus dilakukan agar tetap dapat mencetak generasi yang berkualitas. Pandemi yang sudah berlangsung sejak Maret 2020 di Indonesia, mengakibatkan perubahan besar-besaran dalam keseharian masyarakatnya, termasuk dalam kegiatan belajar mengajar. Perubahan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran meliputi seluruh aspek pembelajaran, baik itu model, metode, strategi dan media pembelajaran. Pembelajaran yang berlangsung selama pandemi sejak Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan dialihkan menjadi program Pembelajaran Dalam Jaringan (yang selanjutnya akan ditulis Pembelajaran Daring). Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, peran untuk mengajar anak-anak bukan hanya oleh guru, tetapi juga oleh orang tua.

Orang tua memiliki peran tambahan untuk membantu anak mereka melakukan kegiatan pembelajaran di rumah. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membantu anak-anak mereka selama proses pembelajara daring ini. Orang tua harus bisa menjadi guru, pembimbing, pemberi motivasi dan juga pengawas anak-anak saat mereka melakukan pembelajaran daring ini.

     Berikut ini ada beberapa peran orang tua yang harus dilakukan agar pembelajaran daring anak dapat berjalan dengan efektif :

  • Mendukung program pemerintah yang berkaitan dengan kebijakan pembelajaran secara daring.
  • Program pemerintah yang sudah dicanangkan tidak akan berjalan dengan baik apabila orang-tua sebagai stake holder yang berinteraksi secara lansung dengan anak-anak mereka tidak ikut mendukung program-program pemerintah ini. Jadi, orang tua sebagai stake holder utama dalam kegiatan pembelajaran daring di rumah harus mendukung dan ikut serta dalam program-program pemerintah  yang berkenaan dengan pendidikan.
  • ikut belajar tentang teknik-teknik pebelajaran.
  • Orang tua diharapkan mengerti tentang teknik-teknik pembelajaran agar mereka dapar mengimplementasikan teknik-teknik tersebut dalam kegiatan belajar daring bersama anak-anak mereka. Pemahaman tentang teknik belajar ini juga akan membantu orang tua agar lebih mudah menemukan gaya belajar anak yang sesuai sehingga kegiatan belajar akan berjalan dengan efektif.
  • Memberi motivasi dan dorongan pada anak agar giat belajar
  • Melakukan kegiatan pembelajaran daring memang membuat tingkat stress anak meningkat karena adanya beberapa perubahan dari yang biasanya belajar di sekolah menjadi belajar di rumah. Oleh karenanya peran orang tua untuk tetap menjaga keadaan mental anak dengan memberi dorongan dan motivasi kepada anak
  • Orang tua harus bisa memposisikan diri sebagai guru, pengajar, pendidik dan sebgai orang tua
  • Menyediakan sarana dan prasana untuk membantu anak belajar di rumah.

Dengan menerapkan peran-peran tersebut, diharapkan orang tua tetap bisa melakukan kegiatan pembelajaran daring dengan efektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun