Mohon tunggu...
Amir Mahmud
Amir Mahmud Mohon Tunggu... Administrasi - Hitam manis

Menulis melatih emajinasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Prabowo Pilih Sandiaga pada Pilpres 2019?

10 Agustus 2018   16:13 Diperbarui: 10 Agustus 2018   16:26 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: nasional.kompas.com)

Akhirnya Prabowo Subianto (capres) memilih Sandiaga Uno sebagai pendamping beliau sebagai cawapres pada Pemilu Presiden 2019 mendatang. 

Pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai pasangan capres/cawapres pada Pemilu 2019 akan dilakukan siang ini Jumat tanggal 10 Agustus 2018.

Partai pengusung Capres/Cawapres Prabowo/Sandiaga dari Gerindra, PAN, PKS dan di masa injury time akhirnya Partai Demokrat menyatakan bergabung dalam koalisi ini setelah sehari sebelumnya menarik diri dari dukungan serta juga dukungan Partai Berkarya.

Penunjukan Sandiaga Uno ini sebetulnya sangat mengejutkan banyak pihak karena sebelumnya hanya ada empat kandidat yang beredar luas yaitu Salim Segaf Al Jufri, Agus Harimurti Yudoyono (AHY), Anies Baswedan (Gubernur DKI), dan Ustaz Abdul Somad.

Salim Segaf Al Jufri (Ketua Dewan Suro PKS) dan Ustaz Abdul Somad merupakan rekomendasi Ijtima para Ulama dan Tokoh GNPF-Ulama, Agus Harimurti Yudoyono (AHY) usulan dari Partai Demokrat.

Pada detik-detik akhir pengumuman dan deklarasi AHY dan Salim Segaf Al Jufri yang makin menguat dan Ustadz Abdul Somad sudah menolak. 

Tapi nama AHY ditolak dengan keras oleh PKS  PKS Mendesak Prabowo agar mematuhi rekomendasi Ijtima Ulama dan Tokoh untuk menetapkan Salim Segaf Al Jufri sebagai Cawapres sementara PAN yang tidak mengajukan kadernya sebagai Cawapres untuk mencari jalan tengah lebih condong ke Ustadz Abdul Somad lantaran sang calon bukan dari kalangan Partai biar adil.

Buat PKS sejak awal menyerahkan segala keputusan kepada Prabowo, tapi setelah kedatangan Partai Demikrat kemesraan PKS dan Gerindra agak terganggu ibarat pacaran dua sejoli yang sudah terjalin cukup lama dalam suka dan duka walaupun ada sedikit pertengkaran dan cekcok masih dalam batas yang wajar, akan tetapi kedatangan orang ketiga (Partai Demokrat) merusak segalanya.

Yang tadinya sudah tunangan tinggal tentukan hari pernikahan jadi buyar dan batal "Pacaran lama dengan siapa tapi kawinnya dengan orang lain?". Untuk menghindari sakit hati dan konflik kedua belah pihak akhirnya sang Calon Pengantin Pria (Prabowo Subianto) memilih Sandiaga Uno sebagai pendamping hidupnya ...eh pendamping sebagai Cawapres.

Begitu sebenarnya ceritanya tapi cerita ini belum ending masih ada lanjutannya.

Selanjutnya orang ketiga (Partai Demokrat) mendengar keputusan Prabowo bagai petir di siang bolong ....karena sebenarnya udah siap buat acara selamatan tapi batal langsung menarik diri pulang. Sang calon pengantin menangis sesengukan dengan keputusan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun