Mohon tunggu...
Amir machmud
Amir machmud Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Pendidikan Indonesia

Fokus pada kajian artikel yang berhubungan dengan ekonomi, kewirausahaan, islamic economic, keuangan dan perbankan syariah. Di samping itu fokus pada topik-topik motivasi, softskill.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Efektifkah Pembelajaran Kewirausahaan di Perguruan Tinggi?

8 Agustus 2022   22:00 Diperbarui: 8 Agustus 2022   22:34 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Model Pengukuran Efektifitas Pembelajaran Kewirausahaan 

Efektivitas pembelajaran kewirausahaan dapat diukur dengan tiga indikator, ketiga indikator tersebut yaitu kompetensi kewirausahaan, hambatan kewirausahaan dan niat kewirausahaan. 

Pembelajaran kewirausahaan dianggap bisa meningkatkan kompetensi kewirausahaan, dan mengurangi hambatan kewirausahaan serta dapat mengubah niat berwirausaha. 

Model pengukuran untuk efektifitas pembelajaran kewirausahaan ditunjukan pada Gambar 2.1 model itu diberi nama Triangle Measurement Model for the Entrepreneurship Education Effectiveness (TMM) atau model segitiga pengukuran efektifitas pendidikan kewirausahaan.  Untuk mengukur skala efektivitas pembelajaran kewirausahaan di seluruh tiga indikator model yang diusulkan (Kompetensi Kewirausahan, Hambatan Kewirausahaan, Intensi Kewirausahaan). 

Literatur studi menunjukan bahwa tentang ketiga konstruk ini relatif independen, oleh karena itu skala independen banyak digunakan dan digabungkan untuk membentuk kerangka kerja terpadu. 

Berdasarkan model TMM dapat kita lihat bahwa, kewirausahaan, hambatan dan niat sebagai tiga sumbu yang dimulai dari titik awal yang sama, dengan menghubungkan tiga titik pada tiga sumbu, 

Jika sudut segitiga ada di bagian sumbu kompetensi kewirausahaan (segitiga bias ke kiri dan dihubungkan dengan garis putus-putus), kami menyebutnya pendidikan  kewirausahaan yang digerakkan oleh kompetensi jenis, misalnya, kewirausahaan formal kursus pendidikan yang ditawarkan oleh universitas. 

Jika sudut segitiga berada pada sumbu hambatan kewirausahaan (segitiga bias ke kanan dan terhubung dengan garis putus-putus), kami menyebutnya pendidikan kewirausahaan Problem-driven, misalnya rangkaian ceramah atau workshop tentang topik kewirausahaan, inkubator, dan menciptakan ruang. 

Jenis pendidikan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah khusus dalam kewirausahaan, jika sudut segitiga berada pada sumbu niat kewirausahaan (segitiga bias bagian atas dan dihubungkan dengan garis utuh), Pendidikan kewirausahaan bisa disebut Career driven, misalnya kursus yang menggabungkan karir perencanaan dan pendidikan kewirausahaan secara luas dan kursus ini fokus pada pencerahan dan kebangkitan kewiraswastaan. (Liu et al., 2020)

 Pada model pengukuran efektifitas pembelajaran kewirausahaan, pembelajaran kewirausahaan dapat diukur dengan tiga variabel, variabel pertama kompetensi kewirausahaan adalah pendidikan kewirausahaan yang digerakan oleh kompetensi jenis misalkan pendidikan formal yang ditawarkan oleh universitas, variabel kedua hambatan kewirausahaan yang disebut dengan problem driven, seperti ceramah, workshop, dan lain sebagainya untuk menyelesaikan permasalahan kewirausahaan, dan yang terakhir niat kewirausahaan yang fokus pada pencerahan dan kebangkitan kewirausahaan.

Gambaran Tingkat Efektifitas Pembelajaran kewirausahaan di Perguruan Tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun