Mohon tunggu...
Amir Hamzah
Amir Hamzah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

amirhamzahtwinsboy.blogspot.com. Hanya orang kampung, penggembala kambing, suka main di sawah, dan penyuka anak kecil..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Empat Ulama Banten (Bag. 1)

26 Juni 2013   12:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:24 8786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1372224457541179042

[caption id="attachment_251379" align="alignright" width="300" caption="mesjid agung Banten (dokpri,edit)"][/caption] Saya bangga menjadi orang Banten. Meski banyak orang yang memiliki pandangan yang "miring" tentang orang banten, saya tetap pede saja. Masabodoh dengan anggapan orang lain yang tidak bermutu itu, yang penting saja tidak merasa sama sekali dengan anggapan "miring" itu. Malah, jika ada yang langsung bilang ke inti "orang banten gak mempan dibacok ya?.." Saya langsung jawab saja, "gak semuanya kali... malahan saya gak percaya yang kayak gituan..." Selsai masalah. Rasa bangga saya terhadap Banten bukan karena terkenal dengan ilmu kebalnya ataupun karena terkenal debusnya. Tetapi yang membuat saya bangga adalah Banten memiliki sosok ulama luar biasa dan terkenal keseluruh dunia. Bahkan beliau mendapat gelar al-Sayyid al-‘Ulama al-Hijâz. Kitab yang sudah dikarang oleh beliau mencapai ratusan... dan sampai saat ini terus dikaji oleh santri-santri di pondok pesantren. Selain ilmunya sangat luas, beliau amat rendah hati dan penuh kesederhanaan. Adapun murid Syeikh Nawawi al-Bantani di pulau Jawa yang menjadi ulama yang terkenal sangat ramai, di antara mereka ialah, Kiyai Haji Hasyim Asy'ari, Kiyai Haji Raden Asnawi di Kudus, Kiyai Haji Tubagus Muhammad Asnawi, Syeikh Muhammad Zainuddin bin Badawi as-Sumbawi, Syeikh Abdus Satar bin Abdul Wahhab as-Shidqi al-Makki, Sayid Ali bin Ali al-Habsyi al-Madani, Kyai Kholil Bangkalan, Syech Tubagus Ahmad Bakri. Konon sang murid, K.H. Hasyim Asy’ari saat mengajar santri-santrinya di Pesantren Tebu Ireng sering menangis jika membaca kitab fiqih Fath al-Qarîb yang dikarang oleh gurunya. Kenangan terhadap gurunya itu amat mendalam di hati K.H. Hasyim Asy’ari hingga merasa haru tak kuasa ditahannya setiap kali baris Fath al-Qarib ia ajarkan pada santri-santrinya. Subhanallah... Tak hanya itu, di Banten ada beberapa ulama yang terkenal luar biasa. Syekh Asnawi dan Mansyurudin dari Pandeglang, ditambah lagi dengan Abuya Dimyati atau terkenal dengan sebutan (Mbah Dim) dari Cadasari - Serang. Orang-orang Banten tentu tahu semua siapakah para pewaris Nabi ini. Allahu'alam []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun