Mohon tunggu...
Amira Shahab
Amira Shahab Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Mahasiswi

Program Studi Administrasi Keuangan dan Perbankan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Harga Layanan Kesehatan dan Obat-obatan Memengaruhi Kehidupan Warga Amerika Serikat

10 Desember 2019   15:40 Diperbarui: 10 Desember 2019   15:49 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berikut adalah jawaban mereka:

"My brother died rationing inhalers on a $12/hr income after graduating salutatorian with a degree in animation. He was 32."

"Saudara saya telah meninggal karena memotong dosis inhalernya. Dia berpenghasilan $12/jam, setelah lulus dengan gelar salutatorian. Dia berumur 32."

 -Steve Aquino, via Direct Message Twitter.

"My brother died of lung cancer at age 29 because he didn't have health insurance, and it was stage 4 by the time they found it when he couldn't get out of bed one day. He lived for 7 months after that."

"Saudara saya meninggal karena kanker paru-paru di umur 29 karena dia tidak punya asuransi kesehatan, dan penyakitnya telah mencapai stadium 4, saat itu mereka tahu karena kakak saya tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Dia hanya bertahan selama 7 bulan setelah itu."

-Heather Heveling, via Direct Message Instagram

"When I broke my hand, I waited all night to go to urgent care so I wouldn't have to pay to go to the ER. Then I waited for a week to see a specialist, all that hassle just to avoid high costs."

"Saat tangan saya patah, saya menunggu semalaman untuk mendapatkan klinik perawatan mendesak, agar saya tidak usah mendatangi emergency room. Lalu saya menunggu selama satu minggu untuk menemui spesialis, semua kerepotan itu hanya untuk menghindari biaya yang mahal."

-Sarah McCarthy, via DM Instagram

"At 16 I walked to the hospital after getting into a car accident because I knew the cost of an ambulance was too expensive. I ended up getting oral surgery, so it wasn't just scrapes and bruises."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun