Mohon tunggu...
Amira Amanda
Amira Amanda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Profiling Padil Karsoma-Acep Maman Ungguli Ane-Aming

23 Januari 2018   21:21 Diperbarui: 23 Januari 2018   21:27 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan pilkada di Purwakarta semakin hari semakin seru dan cukup banyak mendapat perhatian masyarakat. Hal ini terjadi karena bertarungnya dua kekuatan yang sama-sama dipandang memiliki kekuatan dan potensi menang.

Sama-sama berpotensi menang karena  masing-masing calon berasal dari orang-orang yang terlibat dalam pemerintahan sebelumnya. Bedanya, jika Padil Karsoma terlibat langsung karena menjadi Sekda Purwakarta. Sedangkan Ane adalah istri bupati Dedi Mulyadi, sebagai istri sesekali pasti pernah menemani sang suami mengawal pemerintahan. 

Maka wajar dalam menghadapi Pilkada Purwakarta 2018, baik kubu Padil Karsoma-Acep Maman maupun Ane-Aming sama-sama mengklaim diri sebagai penerus pemerintahan sebelumnya. 

Siapa yang diunggulkan? calon siapapun boleh mengklaim sebagai kubu penerus kepemimpinan sebelumnya, tetapi pengalaman secara langsung di lapangan layak dijadikan tolak ukur, apakah Padil atau Ane yang layak diunggulkan. 

Jika sudah pengalaman yang dijadikan ukuran, kubu Padil Karsoma-Acep Maman layak diunggulkan daripada pasangan Ane-Aming. Karena maju menjadi calon bupati semata-mata hanya karena istri petahana tidak menjamin Ane mampu mengurus Purwakarta seperti yang dilakukan suaminya.

Sedangkan Padil Karsoma, berkat pengalamnya yang malang melintang sebagai birokrat, tentu memiliki segudang pengalaman untuk melanjutkan kepemimpinan Dedi Mulyadi. 

Pandangan Pengamat

Bakal ketatnya persaingan dua pasangan di atas, peneliti Stratakindo Research and Consulting, Rachmi Agnestia Maharani, menyatakan diferensiasi antara dua pasangan calon yang bertarung biasanya akan terlihat dari visi misi dan program kerja yang nanti didebatkan.

Dalam kasus dimana ada dua pasangan yang sama-sama mengklaim sebagai pelanjut keberhasilan pemerintahan sebelumnya, bukti keterlibatan dalam program kerja yang berhasil bisa jadi bukti untuk klaim pelanjut itu. Hanya saja, Rachmi menambahkan, klaim pelanjut juga berisiko yakni pada program yang gagal atau tidak berhasil, bebannya akan ditimpakan.

Rachmi menjelaskan, dalam kasus istri bupati dan sekda berhadap-hadapan, sebenarnya yang diuntungkan adalah Sekda. Bagaimanapun dari sisi pengalaman dalam pemerintahan dan mengurus hal ihwal soal kemasyarakatan, sekda jelas lebih berpengalaman.

Rachmi menegaskan pengalaman suami saat bekerja sebagai bupati tidak serta merta bisa diklaim sebagai pengalaman istri, karena itu beda sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun