Mohon tunggu...
Tenggang2 Lopi
Tenggang2 Lopi Mohon Tunggu... Buruh - perahu keseimbangan

lahir di desa Samaran. mungkin salah satu tanda bahwa harus berjalan dalam samar, atau samar jika sedang berjalan. entahlah. . . .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Bentakan" Ibu Sewaktu Kecil Itu Ternyata Pendidikan yang Sangat Penting

2 Mei 2021   16:35 Diperbarui: 2 Mei 2021   16:40 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Entah dari mana asalnya kok kita sekarang terkurung pada pengertian bahwa pendidikan hanya soal sekolah; guru mengajar murid. Padahal pendidikan itu berasal dari kata didik yang berarti membentuk perilaku dan pemahaman supaya menjadi lebih baik. Berarti dalam hal apapun bisa kita temukan konteks pendidikan, tidak hanya pada saat di sekolah.

Sebab dalam banyak hal yang mempengaruhi sikap dan sifat kita sekarang itu terbentuk dari persinggungan kita dengan orangtua, lingkungan pergaulan kita, dan hanya sedikit dari sekolah. Sebab sekolah sekarang tidak sedemikian menarik perhatian pemuda untuk memasukinya. Sekolah sekarang terbaca hanya menjadi ancaman orangtua yang berharap anaknya sukses dan guru yang berharap sang murid menuruti kemauannya.

Jadi anak dan sekaligus murid itu tidak pernah diberi ruang untuk didengarkan apa kesukaan, bakat, minat atau potensi keahliaannya selain hanya harus menuruti kemauan guru dan orangtua. Sebab bentuk kesuksesan anggapan orangtua dan guru yang sekarang menjadi problem kita bersama.

Murid menjadi terpenjara potensi dan bakat untuk mengasah keahliannya hanya untuk mengikuti keinginan orang tua supaya sukses. Padahal sukses kebanyakan orang tua itu jika melihat anaknya bekerja di suatu perusahaan yang besar dan dengan jaminan serta gaji yang besar. Padahal bisa saja sang anak itu malah berpotensi untuk memiliki nasib menjadi bos dari perusahaan yang dimilikinya.

Perjodohan saja sudah tidak berlaku bagi pasangan di era modern ini. Sebab perjodohan yang direkayasa oleh orang tua terhadap anak terbukti tidak relevan bagi hubungan persuami-istrian sang anak. Kebanyakan perceraian dan KDRT itu dari proses perjodohan, walau tak semua. Sebab perjodohan itu paksaan untuk bersama dan tidak disadari dengan saling cinta.

lha wong sekarang yang saling cinta saja bisa kecewa dan kandas di tengah jalan.

Maka pendidikan model perjodohan itu juga tidak relevan dalam perkembangan zaman modern ini. Kreatifitas dan fasilitas yang ada harus selaras. Tidak boleh dibatasi oleh keinginan orang tua. Tugas orang tua hanya memantau dan memfasilitasi kreativitas anak supaya tidak keluar batas kemanusiaan dan supaya tetap berada pada jalur menjadi manusia yang beradab.

Salah satu contoh pendidikan yang menancap pada diri saya adalah ketika sewaktu kecil saya sedang mendengarkan obrolan ibu dengan bapak. Pada waktu itu saya dengan sengaja nguping dan motong pembicaraan mereka. Melihat perilaku saya yang tidak sopan karena memotong pembicaraan orang itu, ibu langsung membentak saya, bahwa saya yang masih kecil tidak sepatutnya ikut campur urusan orang tua. Dan perilaku memotong pembicaraan itu sangat tidak dibenarkan.

Tentu ibu sewaktu itu tahu bahwa saya memang belum memahami adab kesopanan dalam berkomunikasi dan sosial. Tapi yang dilakukan itu menurut saya baik, karena menanamkan pemahaman dan prinsip dasar kehidupan sejak kecil. Sebab apa yang kita lakukan dan ingat sejak kecil akan membentuk perilaku kita ketika dewasa.

Bentakan ibu sewaktu saya kecil itu selalu saya ingat ketika saya ngobrol atau mendengar obrolan orang lain, pelajaran itu menancap karena oleh ibu disambungkan dengan konteknys, kejadian perkaranya---yang membuat saya selalu ingat akan hal itu. Maka ketika orang lain atau teman dekat asyik ngobrol, saya memilih diam dan berusaha tidak ikut mendengarkan pokok bahasannya, kecuali jika saya dilibatkan langsung pada obrolan itu.

Sebab memang banyak saya temukan kejadian orang yang saya temui itu merasa tidak nyaman dan senang jika urusan pribadi yang diobrolkan dengan temannya---ada yang turut campur dan sok care.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun