Candi Borobudur yang menangkap (capture) pengetahuan dan pemahaman jaman pada masanya lalu melakukan proses penyimpanan (archive) data dan informasi yang memberikan ruang bagi siapapun (access) yang berkunjung untuk belajar dan menghayati betapa Wonderful Indonesia yang kita warisi hari ini.
Apa yang telah dilakukan oleh leluhur kita para perancang dan pembangun Borobudur itu yang bermanfaat pada hari ini selain romantisme kebanggaan masa lalu?
Kalau dihubungkan dengan tantangan global kita hari ini, yaitu persaingan meraih keunggulan, peran pengetahuan tidak bisa dipungkiri. Namun pengakuan akan pentingnya pengetahuan tidak akan bermakna kalau tidak diikuti dengan pemahaman akan Knowledge Management untuk mengelola pengetahuan yang tersedia sebagai salah satu sumber daya. Dinamika kompetisi menuntut setiap organisasi secara simultan melakukan penciptaan (creation) atau mendapatkan (acquisition) pengetahuan dan pemahaman baru yang kompatibel dengan tuntutan mutakhir.
Borobudur melalui reliefnya memberi contoh bagaimana prinsip-prinsip Knowledge Management diterapkan. Borobudur Pusat Musik Dunia yang dimaknai sebagai pusat data musik disajikan dalam ragam alat musik yang divisualkan dalam relief-relief. Demikian pula ketika pusat musik dimaknai sebagai pusat aktifitas musik, Borobudur Pusat Musik Dunia ditunjukkan oleh pemahaman kontek bahwa apa yang disajikan dalam relief merupakan hasil pemilihan dan penyaringan dari praktik, pengetahuan dan pemahaman atau aset pengetahuan yang ada dalam masyarakat saat itu.
Wonderful Indonesia ternyata dipesankan salah satunya melalui Candi Borobudur, sehingga Sound of Borobudur sebenarnya juga adalah Sound of Knowledge.
Banggalah menjadi pewaris Indonesia.
Salam