Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mana Lebih Berbahaya, Koruptor atau Corona?

5 April 2020   15:29 Diperbarui: 7 April 2020   07:50 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi KPK menangkap koruptor. (sumber: KOMPAS)

Terkait berita ini, klarifikasi KPK telah diberikan tapi sayangnya hanya mengatakan bahwa bukan pimpinan saat ini yang mengusulkannya. Tidak mengatakan dengan tegas penolakan atas usulan kenaikan gaji, artinya selama dimungkinkan naik tentu akan lebih bagus.

Barangkali memang KPK membutuhkan tambahan dukungan dalam bentuk penyesuaian gaji (istilah lain untuk kenaikan yang sering digunakan oleh pejabat publik, he he), karena ketika virus Corona yang tidak kelihatan wujudnya secara langsung dapat diprediksi pola penyebaran dan karenanya muncul anjuran cara membatasinya, seorang yang bernama Harun Masiku sampai hari ini belum ketahuan di mana posisinya.

Di mana Harun Masiku? Dengan bukti rekaman CCTV yang banyak beredar di media, yang bersangkutan telah pulang ke, dan karenanya pasti ada di, Indonesia, namun nyatanya KPK belum juga berhasil menemukannya.

Pembatasan mobilitas yang diterapkan selama pandemi Covid-19 nyatanya tidak membantu KPK melacak keberadaan Masiku. Saat-saat ini sebagian besar kita berada di rumah, dan hanya kondisi mendesak sajalah kita akan keluar dari rumah. 

Lalu lintas komunikasi melalui jejaring internet tentunya akan meningkat, termasuk Masiku yang pastinya akan butuh asupan makanan di tempatnya bersembunyi saat ini. 

Jangan lupakan bahwa penyedia layan antar juga berkurang drastis karena social distancing. Artinya Masiku saat ini berada di suatu tempat yang sedang terkarantina gegara Corona.

13 titik telah didatangi KPK dan Masiku belum ditemukan menunjukkan bahwa dibanding virus corona, keberadaan Masiku jauh lebih sulit dideteksi. Perangkat negara dengan perlengkapan yang katanya sangat canggih dan kekuatan yang nyaris tidak terbatas nyatanya tidak berdaya menemukan Masiku. Jangan-jangan sebenarnya Masiku tidak mungkin terdeteksi?.

Masiku memang belum berstatus koruptor (masih tersangka), namun karena KPK telah bekerja keras mencarinya menunjukkan bahwa kehadirannya sangat dibutuhkan untuk membongkar suatu kasus korupsi.

Tapi kalau berita di atas mengatakan saat ini KPK sedang fokus membantu penanganan pandemi Covid-19, maka artinya pencarian Masiku dan penanganan kasus korupsi yang bertalian dengannya, bagi KPK, tidaklah sepenting penanganan Covid-19. 

Hari-hari ini tingkat bahaya dari korupsi abaikan saja dahulu. Belum ada yang menyatakan negeri ini dalam situasi Pandemi Korupsi kok. Narapidananya pun kalau bisa juga dibebaskan dahulu.

Pada kondisi demikian, 

Janganlah berharap akan ditemukannya dengan segera vaksin antikorupsi di negeri ini. Bisa jadi hanya dengan kenaikan gaji yang signifikanlah upaya pencarian dan penemuan vaksin itu akan berhasil segera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun