Ilustrasi-Jakarta/Kompasiana (KOMPAS Images)
Saya sarankan sebelum membaca tulisan saya ini, anda membaca tulisan saya sebelumnya yang saya tulis tadi pagi menjelang berangkat kerja. Sebuah tulisan sederhana di:
Saatnya Berangkat Kerja… Arrgggghhhh
Pada tulisan ini saya akan sedikit memberikan solusi 'ala saya' , terhadap curcol saya tersebut... karena saya tidak ingin memasukkan diri sebagai pribadi yang suka mengeluh tanpa mau mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi. Sebagaimana banyak orang lakukan saat ini, banyak mengeluh namun lebih sering menyalahkan situasi dan orang lain daripada sibuk mencari solusinya. Kondisi kehidupan ibukota yang penuh masalah, khususnya di jalanan Jakarta memang harus disikapi dengan penuh kebijaksanaan serta pola fikir yang cerdas dan cermat. Sikap penuh emosi, galau berkepanjangan apalagi berputus asa sehingga apatis atau bahkan ikut larut dalam kesemerawutan jalan bukanlah solusi. Untuk itu saya akan menuliskan beberapa hal yang saya tanamkan ke dalam benak saya dalam rangka menyikapi masalah-masalah tersebut, antara lain:
Komitmen terhadap sikap. Ketika pada pertengahan 2001 hingga saat ini, saya telah tinggal dan ber-ktp DKI serta berkeluarga di sini, menjadi suatu komitmen saya bahwa keputusan untuk berdomisili di kota ini dengan berbagai hal di dalamnya adalah keputusan saya pribadi. Maka saya harus siap dengan berbagai macam masalah yang akan muncul di dalamnya, sehingga sikap ini membuat saya lebih memiliki tanggungjawab untuk 'ikut' memikul berbagai macam problem ibukota, minimal saya akan menjadi warga kota yang memberi kontribusi positif untuk kebaikan kota ini. Mempersiapkan Diri atas Kondisi. Saya selalu berusaha mempersiapkan segala urusan se-max. mungkin, sehingga di jauhkan dari kelalaian atau alpa, seperti masalah kendaraan, perlengkapan perjalanan, surat-surat kendaraan dan berbagai macam hal yang menjauhkan saya dari kesusahan di jalanan. Sampai dengan saya harus siapkan waktu lebih awal perjalanan ke kantor, sehingga di jauhkan dari sikap buru-buru. Suasana Rumah yang Menyenangkan. Salah satu cara hebat dalam menyiapkan energi dalam perjalanan adalah situasi rumah yang mendukung. Saya selalu berusaha bangun pagi-pagi (shubuh), mandi, sarapan, menyiapkan tas, perlengkapan, kendaraan... bersenda gurau dengan anak istri sebelum berangkat. sehingga saat melaju dengan kuda besi hati saya sedang bergembira... saya berusaha menjauhkan sikap/ situasi cekcok/ marah-marah kepada anak istri atau konflik dengan tetangga. Karena kondisi hati yang gundah menjelang keberangkatan akan mengganggu kondisi psikis kita saat di jalan. Selalu ber Positif thinking. Setiap ada orang yang ngebut, saya selalu berbisik dalam hati "Mungkin orang itu sedang kebelet pipis" hehehehe.... Pernah beberapa waktu lalu, kalau ada yang mengebut saya akan balas mengejar dengan menyalakan klakson kencang-kencang kemudian dalam hati mengumpat sekenanya. Bahkan kalau bisa memaki-maki di depan muka orang tadi, sehingga saya puas. Padahal setelah saya berfikir, apa bedanya saya dengan pengendara yang tidak tertib tersebut, 11 12 kan? Menyelesaikan urusan Kantor. Saat bekerja saya selalu berusaha menggunakan waktu seefektif mungkin, sehingga pekerjaan berjalan lancar, deadline terpenuhi sehingga pikiran saat berangkat-pulang juga tenang... coba kalau kondisi pekerjaan semerawut juga maka saat di jalan pikiran akan terbagi sehingga akan tidak fokus, ini sangat berbahaya bukan? Istirahat dan Pola Makan sehat. Menjaga mata akan di jauhkan dari mengantuk dalam perjalanan adalah hal penting/ pokok, karena ini menyangkut keselamatan kita. Tidur yang cukup, makan yang cukup, minum yang cukup dan menggunakan perlengkapan standar bermotor untuk menjaga dari polusi serta resiko kecelakaan, seperti: Helm, masker, kaos tangan, mantel hujan, kunci-kunci standar, kunci ganda dll.
Itulah beberapa point singkat terhadap solusi kondisi jalanan Ibukota, semoga saran saya tersebut dapat dipraktekkan seluruh penguna jalan khususnya para bikers... semoga bermanfaat. Mungkin saran saya kurang atau Anda punya tips yang lebih jitu... saya tunggu commentnya
