Mohon tunggu...
Muhammad Amin
Muhammad Amin Mohon Tunggu... -

Be yourself and Love yourself . . .

Selanjutnya

Tutup

Politik

Binasakan Koruptor dengan Revolusi Karakter!

17 Desember 2018   08:15 Diperbarui: 17 Desember 2018   19:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perpustakaan.kpk.go.id

BINASAKAN KORUPTOR DENGAN REVOLUSI KARAKTER !

Oleh : Muhammad Amin

Indonesia, merupakan titipan tuhan kepada kita, secuil surganya untuk kita jaga. Indonesia. Tuhan menganugerahkan kepada kita tanah air yang sangat luar biasa. Indonesia, salah satu negara terbesar di dunia. Di dalamnya tercipta sumber daya manusia dan sumber daya alam yang melimpah. Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2018 adalah sebanyak 265 juta lebih, dan terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan 131,88 juta jiwa perempuan. 

Sehingga di tingkat global menempatkan Indonesia pada peringkat ke empat sebagai negara berpenduduk terbanyak di dunia. Setelah China, India, dan Amerika. Dalam segi kuantitas bolehlah kita sedikit berbangga. Lalu, bagaimana dengan Kualitas penduduknya? Tamparan keras bagi kita. 

Indonesia, dalam segi kuantitas penduduknya sangat berjaya. Menjadikannya negara berpenduduk terbanyak di Asia Tenggara. Namun,  hal itu berbanding terbalik dengan kondisi rakyat kita, sangat disayangkan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 ada sebanyak 25,95 juta jiwa. Angka itu sangat luar biasa mengkhawatirkan dan membuktikan masih banyak sekali rakyatnya yang hidup dalam kemiskinan, penderitaan dan jauh dari taraf kemakmuran. 

Banyak sekali rakyat Indonesia yang hidup di tempat yang tidak layak, putus sekolah, susah mendapatkan pengobatan, pengangguran dan sebagainya. Membuktikan jika Indonesia betah merangkak disaat negara tetangga sibuk berlari. Apakah yang membuat Indonesia masih merangkak? Apa penyebabnya?

Banyak faktor yang menyebabkan Indonesia jauh tertinggal dan sengsara. Namun, salah satu penyebab terbesarnya adalah buruknya pengelolaan negara, dalam kata lain buruknya sistem yang diterapkan negara ini. 

Misalnya, Korupsi yang disebabkan oleh Koruptor, korupsi sudah menjadi budaya dalam setiap bidang pemerintahan Indonesia yang cukup masif dan terorganisir tentunya. Sebagai pelengkap artikel ini, sudah seharusnya kita mengenal dan mengetahui apa itu korupsi? Dan siapa saja yang layak disebut sebagai koruptor?

Banyak sekali definisi mengenai korupsi, namun pengertian korupsi menurut hukum positif (UU No 31 Tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi) Korupsi adalah perbuatan setiap orang baik pemerintahan maupun swasta yang melanggar hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapatmerugikan keuangan negara. Tidak jauh berbeda, korupsi menurut KBBI adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan dsb) untuk keuntungan pribadi atau orang lain dan korupsi dapat diartikan sebagai kebusukan, kebejatan, keburukan, ketidakjujuran dan lain sebagainya. Sedangkan koruptor, menurut Wikipedia adalah pelaku korupsi (oknum), orang yang suka melakukan korupsi (penyelewengan kekayaan negara. dan menurut KBBI, koruptor adalah orang yang melakukan korupsi, orang yang menyelewengkan (menggelapkan) uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dam sebagainya) tempat kerjanya.

Statistik terbaru menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) menunjukkan bahwa kasus korupsi di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2004 penuntutan terhadap kasus korupsi hanya berjumlah 2 tuntutan dalam setahun, namun terus meningkat hingga pada semester I tahun 2018, penegak hukum melakukan penindakan terhadap 139 kasus korupsi dengan 351 orang ditetapkan sebagai tersangka dan kerugian negara yang timbul dari kasus korupsi pada semester I 2018 sebesar Rp1,09 triliun dengan nilai suap Rp42,1 miliar. Waw, angka yang sungguh fantastik!

Koruptor, mereka didakwa dengan hukuman yang tidak seberapa besar jika dibandingkan dengan kebusukannya yang merugikan bahkan menyengsarakan rakyatnya, sel tahanannya pun kelas wahid, tidak berdesakan sekelas hotel pinggiran bahkan juga ada yang sekelas hotel di tengah kota. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun