TERIMA KASIH TUHAN
  Barangkali kita biasa saja ketika lapar tinggal menuju meja makan,atau jika kurang mantab tinggal panggil gofood,maka sesuatu yang kita tunggu pun hadir dalam sekejap.Akan berbeda cerita ketika bersama orang banyak,segalanya harus antri.
  Disinilah kita baru menyadari apapun bentuk  kemudahan dalam kehidupan  harus selalu disyukuri.Seperti halnya saya alami,suatu ketika tgl 9 Nov 2022 bersama rombongan satu bis melakukan perjalanan ke Jakarta.
  Travelling ke Jakarta kini lebih banyak pilihan,kalau dulu biar cepet naik pesawat,nyaman pakai kereta,kini sudah ada jalan tol cukup pakai bis.Perjalanan dari Kota Madiun ke Jakarta berkisar 7 jam,hampir sama dengan naik kereta.
  Bedanya tentu dengan naik bis,anti ribet,rombongan tidak terpencar,bisa koordinasi tugas dinas,tidak perlu otong-otong barang dan heboh tertawa bersama. hmm jadi praktis bukan?.Dalam perjalananpun bisa asyik berkaraoke,nonton lawak atau membaca artikel sahabat kompasiana.
  Tidurpun oke,hingga  nyampek tujuan tidak terlalu terasa lelah.Pukul 04 pagi bis telah parkir manis di depan gereja Katedral,masuk masjid semoga bisa mengejar sholat shubuh di Istiqlal,masjid kebanggaan kita.
  Tempat ibadah muslim ini memiliki luas 10 hektar,waooo jalan kaki lumayan melemaskan otot.Masjid megah seluas ini sangat keren,decak kagum apresiasi terhadap kepedulian pengelola ,karena terjaga kebersihannya,eiiits maaf beda banget dengan 3 tahun lalu.
  Penempatan petugas ramah dari pintu gerbang hingga sampai lokasi sholat menambah rasa aman pengunjung.Masjid yang luas demikian memang sebaiknya secara bergerombol,lorong yang panjang bagi pengunjung luar kota tentu agak ragu.
  Berapapun petugas yang sigap dan tertib telah berjaga,namun tentu kemandirian pengunjung wajib ada.Mata angin hendaknya paham dan dipahamkan bagi siapa saja.Tentu biar praktis tidak terlalu banyak tanya-tanya.
  Seperti anjuran petugas Istiqlal siapapun yang hadir harus melepas alas kaki,bisa dititipkan pada tempat penitipan yang aman.Atau boleh saja alas kaki dibawa langsung pemilik,namun harus dimasukkan kantong plastik yang banyak dijual di area pintu masuk.
  Pengunjung membludak,antrian amat panjang terutama di kamar mandi tak terhindarkan,padahal adzan shubuh sudah mulai berkumandang.Saya dan beberapa teman mencoba mencari-cari barangkalli ada celah ada kamar mandi yang lain yang tersembunyi.